Pemprov Sumbar Perkuat Unsur Budaya Minangkabau di BIM, Petugas Bandara Pakai Pakaian Adat
Petugas bandara kini mengenakan pakaian adat sebagai bagian dari upaya memperkenalkan identitas budaya daerah kepada pengunjung.
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Pemprov Sumatera Barat (Sumbar) mulai menerapkan unsur budaya Minangkabau di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Petugas bandara kini mengenakan pakaian adat sebagai bagian dari upaya memperkenalkan identitas budaya daerah kepada pengunjung.
Hal ini seiring dengan rencana Pemprov Sumbar untuk memperkenalkan budaya Minangkabau kepada masyarakat luar yang datang ke BIM.
Langkah ini bertujuan untuk memperkuat identitas budaya Minangkabau sekaligus memberikan pengalaman otentik bagi para pengunjung yang tiba di Ranah Minang.
Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, mengatakan langkah ini bertujuan agar setiap orang yang datang ke Sumbar langsung merasakan nuansa budaya Minangkabau.
Baca juga: Gembala Kerbau di Batang Sianok Agam Temukan Mayat Pria Tanpa Identitas, Polisi Selidiki ke Lokasi
"Saat ini kita sudah mulai mempersiapkan semuanya. Contohnya, saat ini petugas di bandara sudah mulai menggunakan deta dan baju adat. Jadi, ini sudah mulai disesuaikan," kata Vasko saat ditemui TribunPadang.com usai pelantikan Bupati Pasaman Barat, Selasa (25/3/2025).
Selain itu, Vasko mengaku pihaknya juga berencana menambahkan unsur budaya Minangkabau pada desain gerbang pintu masuk BIM.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya ingin fokus pada penggunaan bahasa Minangkabau, tetapi juga dalam berbagai aspek lainnya untuk memperkenalkan budaya Minangkabau.
"Kita tidak hanya fokus pada bahasa, tetapi juga ingin menciptakan pintu gerbang Sumbar yang kental dengan karakter Minangkabau. Jadi, di banyak sisi kita akan memperkenalkan budaya Minangkabau. Karena kami ingin orang datang ke Sumbar dan merasakan karakter asli kami," ungkapnya.
Sementara itu, rencana ini menurutnya disambut baik oleh pihak BIM.
Baca juga: Jumlah Bus di Terminal Aur Kuning Bukittinggi Meningkat 30 Persen Jelang Lebaran
"Alhamdulillah, pihak bandara sangat mendukung rencana ini. Karena mereka juga ingin mengedepankan budaya Minangkabau," tutupnya.
Sebelumnya, Pemprov Sumbar melalui Wakil Gubernur Vasko Ruseimy mengungkapkan rencana untuk memperkenalkan bahasa Minang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Dalam keterangan resminya, Vasko Ruseimy menjelaskan bahwa pengumuman di bandara akan disampaikan dalam tiga bahasa: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Minang.
Kebijakan ini telah melalui komunikasi intensif dengan pihak Angkasa Pura II selaku pengelola BIM.
"Kami ingin para pengunjung, baik wisatawan maupun penduduk lokal, merasakan keunikan budaya Minangkabau sejak pertama kali menginjakkan kaki di bandara. Penggunaan bahasa Minang dalam pengumuman resmi diharapkan dapat menciptakan nuansa yang lebih khas dan berkesan," kata Vasko Ruseimy dalam pernyataan resminya, Senin (17/3/2025).
Baca juga: Besok Jalur Padang-Bukittinggi Berlaku Satu Arah, Uji Coba Dimulai Pukul 14.00 WIB
Tidak hanya berhenti pada aspek bahasa, rencana tersebut juga mencakup penggunaan pakaian adat Minangkabau oleh petugas bandara.
Petugas pria akan mengenakan *deta*, pakaian tradisional khas laki-laki Minangkabau, sementara petugas wanita akan menggunakan *tangkuluak*, penutup kepala yang menjadi simbol penting dalam busana tradisional perempuan Minang.
Vasko meyakini bahwa inisiatif ini akan mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan masyarakat.
Ia melihat langkah ini sebagai upaya nyata untuk melestarikan kekayaan budaya lokal di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.
"Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memperkuat identitas budaya dan mempromosikan nilai-nilai Minangkabau kepada dunia. Dengan sentuhan budaya lokal, kami berharap bisa memberikan kesan mendalam bagi setiap orang yang berkunjung ke Sumbar," katanya.
Selain itu, kata Vasko, penggunaan bahasa Minang di fasilitas publik seperti bandara juga dapat membantu pelestarian bahasa daerah yang semakin tergerus oleh modernisasi.
Baca juga: Ratusan CPPPK Pariaman Mogok Kerja Mulai Besok, Tuntut Status Kembali Memenuhi Syarat
Inisiatif Wakil Gubernur Sumbar ini sejalan dengan strategi pengembangan pariwisata daerah. BIM, sebagai gerbang utama kedatangan wisatawan ke Sumbar, diharapkan dapat memberikan kesan pertama yang kuat tentang kekayaan budaya Minangkabau.
"Bandara bukan sekadar tempat transit, melainkan pintu gerbang budaya yang mencerminkan kekhasan dan keramahtamahan masyarakat Minangkabau," tegas Vasko Ruseimy.
Dengan menampilkan elemen budaya lokal di bandara, Pemprov berharap dapat meningkatkan daya tarik wisata Sumbar.
"Suasana khas Minangkabau diharapkan mampu menciptakan pengalaman berbeda bagi wisatawan sejak awal kunjungan mereka," tambahnya. (Muhammad Afdal Afrianto/tribunpadang).
Dinas Kominfotik Sumbar Kolaborasi PWI Gelar UKW, Demi Peningkatan Kompetensi Wartawan |
![]() |
---|
Sumbar Segera Miliki Perda Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren untuk Raih Dukungan Pemda |
![]() |
---|
Gubernur Mahyeldi Targetkan Sumbar Jadi Green Province 2026 Lewat Panas Bumi |
![]() |
---|
Gubernur Sumbar Buka Agri Youth Talks 2025, Dorong Generasi Muda Jadi Agripreneur |
![]() |
---|
Gubernur Mahyeldi Hadiri Wisuda PLUZI Academy, Launching Batch V di Padang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.