Merawat Kemabruran Puasa

Membiasakan Istiqamah

Islam kenal lima prinsip utama: jiwa (al-nafs), agama (al-din), akal pikiran (al-‘aql), keturunan (al-nasb), dan harta atau property (al-mal).

Editor: afrizal
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar 

Penulis: Menteri Agama Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA

Istiqamah adalah karakter hidup yang amat mulia. 

Orang yang tidak memiliki prinsip hidup maka tidak ubahnya perahu tanpa kemudi di tengah samudera. 

Agama dan budaya setiap masyarakat selalu menekaan arti penting prinsip hidup itu. 

Baik atau buruknya seseorang menurut ukuran agama dan budaya amat ditentukan oleh seberapa kuat seseorang itu memegang teguh dan merawat prinsip hidupnya. 

Prinsip-prinsip hidup itu sendiri bersifat universal, sehingga seringkali tumpang tindih antara prinsip hidup menurut nilai-nilai agama dan nilai- nilai budaya. 

Tidak heran jika pada umumnya orang yang baik dan mengesankan secara agama juga baik dan mengesankan secara budaya, demikian pula sebaliknya.

Di dalam Islam prinsip hidup itu dikenal juga dengan istilah lima prinsip utama (al-dharuriyyat al-khamsah) yang selalu harus dipelihara dan dipertahankan. 

Yaitu, jiwa (al-nafs), agama (al-din), akal pikiran (al-‘aql), keturunan (al-nasb), dan harta atau property (al-mal).

Kelima hal ini biasa juga disebut prinsip-prinsip hak asasi manusia di dalam Islam. 

Siapapun tidak boleh mengganggu apalagi merampas lima hak asasi manusia tersebut. 

Jika seseorang terpaksa membunuh karena alasan mempertahankan salah satu dari lima hak-hak tersebut maka hakim boleh membebaskan yang bersangkutan, sepanjang tidak ada hal lain yang menjadi back-ground di dalam peristiwa tersebut.

Jiwa manusia paling berharga pada diri setiap orang. 

Orang bekerja secara rutin demi untuk mempertahankan hidup diri dan keluarganya yang hidup di dalam tanggungannya.

Melayangkan jiwa seseorang di dalam Islam sama dengan melayangkan jiwa semua orang,
sebagaimana ditegaskan di dalam ayat, barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan
karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved