Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Harimau Terkam Anjing Warga di 50 Kota, Ekonomi Sumbar Triwulan IV 2024 Melambat

Mulai dari berita tentang harimau terkam anjing warga di 50 Kota hingga berita tentang ekonomi Sumbar triwulan IV 2024 melambat.

Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Fuadi Zikri
Tangkapan layar Instagram
KEMUNCULAN HARIMAU : Penampakan dugaan jejak kaki harimau di kawasan Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Senin (10/2/2025). Harimau tersebut masuk ke perkebunan warga dan memakan hewan peliharaan. 

"Saat ini kita belum melakukan pengecekan, informasi awal katanya kejadian itu di kebun. Informasi yang disampaikan ada satu hewan jenis anjing milik warga diterkam," katanya.

Ia memperkirakan, jika tidak ada halangan. Akan ada tim dari BKSDA menuju lokasi kejadian kemunculan harimau yang menerkam seekor anjing milik warga di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar.

"Kebetulan saya besok juga mau ke Kabupaten Limapuluh Kota. Kita akan melakukan verifikasi lagi, karena satwa liar ini selalu bergerak setiap harinya," ujar Antonius Vevri.

Ekonomi Sumbar Triwulan IV 2024 Melambat

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat mencatat pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan IV 2024 mengalami perlambatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Perwakilan OJK Sumbar, Roni Nazra, menyebut ekonomi Sumbar hanya tumbuh 4,04 persen (yoy) pada triwulan IV 2024, lebih rendah dibanding triwulan IV 2023 yang mencapai 4,30 persen (yoy).

Namun, secara triwulanan, ekonomi Sumbar tumbuh lebih tinggi dibanding triwulan III 2024 yang hanya 0,46 persen (qtq), meningkat menjadi 2,03 persen (qtq) di triwulan IV.

"Triwulan 3 pertumbuhan hanya 0,46 persen sedangkan pada triwulan 4 mencapai 2,03 persen (qtq),” katanya, Senin (10/2/2025).

Roni mengatakan pertumbuhan ekonomi di Sumbar didominasi oleh sektor pertanian yaitu 21,94 persen.

Baca juga: Rayakan Keindahan Pernikahan dengan Penawaran Eksklusif di Santika Best Wedding Deals

 Namun pertanian hanya mampu memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 1,00 persen. Maka ia mendorong akan terjadi peningkatan kesejahteraan sektor petanian.

"Sektor pertanian relatif masih tertinggal dari sektor lainnya, ini tantangan bagaimana meningkatkan kesejahteraan pertanian," katanya.

Ia menekankan, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan dalam hal meningkatkan kesejahteraan pertanian seperti pupuk subsidi, pemberian KUR dan lainnya.

Namun kendalanya, lahan petani tidak luas, sehingga secara ekonomis, biaya yang dikeluarkan petani dan hasil yang diperoleh tidak sebanding. 

Ia menambahkan lapangan usaha di bidang administrasi pemerintah menjadi penopang tertinggi pertumbuhan ekonomi Sumbar dengan kontribusi mencapai 10.29 persen.

Baca juga: Efisiensi Anggaran, Pemko Padang Bentuk Tim Awasi Penggunaan di Lima Sektor Prioritas

"Kontribusi tertinggi pertumbuhan ekonomi adalah administrasi pemerintahan, dengan distribusi 6,25 persen memberikan kontribusi sebesar 10,29 persen,” lanjutnya.

Selanjutnya, sektor jasa lainnya sebesar 9,60 persen dan jasa Kesehatan sebesar 8,16 persen. Jasa perdagangan memberikan kontribusi 5,64 persen, real estate 5,60 persen dan jasa pendidikan 5,34 persen.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved