Nasional

Cek Kesehatan Gratis, Program Terbesar dalam Sejarah Kesehatan Indonesia

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), secara serentak resmi dimulai pada Senin (10/2/2025) di seluruh daerah. Sejumlah menteri, wakil menteri dan bebera

Editor: Emil Mahmud
DOKUMENTASI/TIM KANTOR KOMUNIKASI KEPRESIDENAN
CEK KESEHATAN GRATIS - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, mengatakan penerima manfaat dalam Program CKG adalah yang terbesar dalam sejarah kesehatan Indonesia. Hal itu dikemukakan saat pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG), secara serentak resmi dimulai pada Senin (10/2/2025) di seluruh daerah. 

Sementara itu, Wamendiktisaintek Stella Christie yang berulang tahun pada Januari lalu, berkesempatan ikut langsung memeriksakan diri di Puskesmas Cakung. Ia mengatakan banyak orang yang abai akan kesehatannya, karena menganggap dirinya masih kuat. 

"Tetapi justru itulah kalau dari sekarang kita membiasakan, karena kebiasaan ini penting sekali ya, membiasakan mengecek dari awal. Dan juga ceknya gratis, hanya perlu meluangkan waktu sedikit saja, dan prosesnya sudah luar biasa terorganisir," kata Stella
saat diambil sampel darahnya. 

Secara khusus, ia mengingatkan kepada sedikitnya sembilan juta intelektual kampus, agar lebih berperan aktif dalam mendukung program pemerintah ini.

"Jadi ayolah adik-adik mahasiswa dan tentu saja para dosen-dosen, rektor-rektor seluruh jajaran pimpinan di perguruan tinggi, ayo kita laksanakan bersama," ujar Wamendiktisaintek.

Seruan serupa juga disampaikan Wakil Menteri Agama HR Muhammad Syafi'I di Puskesmas Pasar Minggu. Sosok yang akrab disapa Romo ini menginstruksikan kepada seluruh satuan kerja di jajaran kementeriannya, baik di provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan, kelurahan, penyuluh agama, hingga rektor dan madrasah-madrasah, untuk turut mensosialisasikan Program CKG.

"Kepala-kepala madrasah dari mulai tingkat aliyah, tsanawiyah, ibtidaiyah, dan juga di tingkat Paud, agar informasi ini bisa tersebar dengan luas, sehingga tidak ada yang tidak mendapat pelayanan cek kesehatan gratis ini," katanya.

Beda lagi dengan Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko. Ia berbaur bersama sejumlah warga menyanyikan lagu selamat ulang tahun, sekaligus melakukan pemotongan kue. “Saya Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan mendukung Program CKG ini, karena banyak kejadian biaya kesehatan biasanya menguras banyak uang, sehingga lebih baik kita cegah dengan cek kesehatan gratis,” katanya.

Berdasarkan pantauan lapangan, rata-rata tiap puskesmas melayani 10 sampai 15 warga yang mendaftarkan diri untuk mengikuti CKG. Untuk memudahkan layanan, petugas di masing-masing puskesmas membuat jalur pemeriksaan tersendiri untuk CKG, sehingga layanan bagi warga yang datang berobat secara regular tidak terganggu.

Menurut Juru Bicara PCO Adita Irawati, semua warga harus mendapatkan layanan yang terbaik. Ia mengungkapkan pesan Presiden Prabowo agar pelaksanaan CKG dapat betul-betul bermanfaat bagi masyarakat. Tidak hanya itu, Presiden juga meminta
pelaksanaannya jangan sampai merepotkan masyarakat.

“Pesan khusus Presiden secara umum beliau minta bagaimana program ini betul-betul memberikan manfaat kepada
masyarakat dan dalam pelaksanakan tidak merepotkan,” katanya.

Terpisah, Prita Laura, juru bicara PCO lainnya, mengungkapkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 hanya satu dari lima penderita diabetes yang mengetahui sakit.

“Data ini menggambarkan betapa pentingnya Program CKG dilakukan sejak dini, mencegah masyarakat menderita dampak kronis. CKG memberikan masa depan yang berkualitas," ujarnya. (*/rel/pco)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved