Harimau di Lima Puluh Kota

Petugas Pasang Kandang Jebak untuk Tangkap Harimau yang Muncul di Lima Puluh Kota

Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) memasang kandang jebak untuk menangkap harimau yang muncul di Gunung Omeh, Lima Puluh Kota, Sumbar ..

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Fuadi Zikri
Camat Gunung Omeh
BKSDA bersama stakeholder terkait lainnya saat memasang perangkap di Jorong Pua Data, Kabupaten Lima Puluh Kota, Selasa (21/1/2025). 

TRIBUNPADANG.COM, LIMA PULUH KOTA - Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) memasang kandang jebak untuk menangkap harimau yang muncul di Gunung Omeh, Lima Puluh Kota, Sumbar, Selasa (21/1/2025).

Camat Gunung Omeh, Apri Yulianto mengatakan, kandang jebak dipasang setelah petugas memantau kemunculan satwa yang dilindungi itu.

Menurutnya, dari pemantauan petugas menemukan sejumlah jejak yang berjarak sekitar 300 meter dari permukiman warga.

Selain itu, petugas juga memasang kamera pengintai untuk memastikan satwa yang muncul, namun lima hari dipasang kamera yang tidak menangkap gambar harimau itu.

"Pihak BKSDA menyebutkan bahwa jejak tersebut cenderung ke ciri-ciri harimau," kata Apri kepada tribunpadang.com, Selasa sore.

BKSDA bersama stakeholder terkait lainnya saat memasang perangkap di Jorong Pua Data, Kabupaten Lima Puluh Kota, Selasa (21/1/2025).
BKSDA bersama stakeholder terkait lainnya saat memasang perangkap di Jorong Pua Data, Kabupaten Lima Puluh Kota, Selasa (21/1/2025). (Camat Gunung Omeh)

Baca juga: Konflik Harimau dengan Manusia di Lima Puluh Kota, Warga Temukan Jejak & Sejumlah Peliharaan Hilang

"Selanjutnya, pihak BKSDA dan seluruh stakeholder terkait, mencoba memasang perangkap di Jorong Pua Data," ujarnya.

Apri menuturkan, konflik harimau dan manusia ini pertama kali dilaporkan oleh warga beberapa waktu lalu.

Mulanya warga menemukan jejak kaki yang diduga harimau. Jejak tersebut ditemukan di tiga Jorong berbeda, yaitu Jorong Palangki Tangah, Jorong Pua Data, dan Jorong Sungai Dadok.

"Perkampungan masyarakat ini berada dekat dengan kawasan hutan, mungkin saja ini merupakan perlintasan dari satwa harimau," katanya.

Kemudian, lanjut Apri, warga juga menemukan anjing miliknya yang mati, namun di tubuh anjing tersebut ditemukan seperti jejak terkaman dari harimau

Selain itu warga juga menemukan sejumlah hewan peliharaannya yang hilang.

"Kita sudah menghimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Kemudian menghindari keluar malam dan mempercepat pulang ke rumah ketika berkebun untuk menghindari konflik dengan satwa liar ini," pungkasnya.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved