Pencari Durian Hilang di Padang
Cerita Ryan Tersesat Cari Durian di Padang: Pulang Terhalang Arus Sungai, Terpaksa Bermalam di Hutan
Ryan (31), salah satu dari tiga warga yang tersesat di Hutan Bukit Lampu, Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar)
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ryan (31), salah satu dari tiga warga yang tersesat di Hutan Bukit Lampu, Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menceritakan pengalamannya bermalam di hutan saat tidak bisa pulang usai mencari durian.
Dia melihat arus sungai besar yang menghalangi jalan pulang mereka saat mencari durian.
Kejadian itu memaksa Ryan bersama dua rekannya, Joko (38) dan Zuardi (72), tidur di pondok ladang durian hingga tim SAR gabungan mengevakuasi mereka keesokan harinya.
Pada Senin (6/1/2025) siang, Ryan bersama saudaranya Joko dan tetangganya Zuardi berangkat dari rumah ke ladang durian di Hutan Bukit Lampu pada Senin (6/1/2025) siang.
Mereka sampai pukul 11.00 siang di jalan menuju ladang dan memarkirkan motor di salah satu warung.
Baca juga: Aktivitas Siswa Beda-Beda, Ahli Gizi Sebut Program Makan Bergizi Gratis di Pariaman Tak Sesuai Porsi
Perjalanan mereka semula berjalan lancar, meski cuaca mulai memburuk menjelang sore.
Saat itu cuaca bagus, mereka berjalan kaki menyeberangi sungai dan mendaki sekitar satu jam untuk sampai ke ladang.
Setelah sampai di ladang, sekitar pukul empat sore hujan turun dan hujan tidak kunjung reda sampai malam hari.
"Semalam-malam hari turun ke bawah ternyata sungai airnya besar dan bersama kami ada apak-apak, orang dekat rumah, jadi tidak mungkin kami tinggalkan," kata Ryan dalam bahasa Minang, Selasa (7/1/2025).
Arus sungai yang besar, membuat mereka kembali berjalan ke ladang dan beristirahat di pondok ladang durian.
Baca juga: Banjir di Tarusan Pesisir Selatan Surut Selasa Pagi, Ratusan Rumah Mulai Dibersihkan
Kemudian, ia menelpon keluarga dengan ponsel pemilik pondok yang baterainya tersisa lima persen.
Ia menyampaikan agar motornya yang dititip di warung diselamatkan karena tidak begitu kenal dengan pemilik warung tersebut
"Sudah itu handphone mati, karena baterai tinggal lima persen," katanya.
Ryan mengatakan, ponsel tersebut mati dan komunikasi terputus karena habis baterai.
Kemudian pukul 01.00 dini hari, datang warga dari pondok lain untuk memastikan kondisi mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.