Dewan Pers
Diskusi Menu 'Kacang Abuih' FGD Bedah, Hasil Survei IKP Sumbar Anjlok: Optimistis Nilai Dirilis 2025
Nara sumber yang juga ahli pers asal Sumatera Barat (Sumbar), Hendra Makmur optimistis hasil Survei Indeks
"Saya rasa ini menjadi tanggungjawab kita bersama, mari bersama-sama memperbaiki indeks kemerdekaan pers (IKP) itu," ujar Basril Basyar berbicara saat FGD bertemakan, Bedah Hasil, Survei Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) Sumbar Anjlok
Meski demikian, mantan Ketua PWI Sumbar yang akrab disapa BB tersebut mempertanyakan indikator yang digunakan pada penilaian survei IKP.
"Indikatornya bagaimana? Apakah diberlakukan sama dengan daerah lain? Karena kondisi di Sumatera Barat atau daerah lain berbeda. Apalagi IKP Indonesia juga mengalami penurunan tahun ini," papar Basril Basyar yang akrab disapa Uda BB.
Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Sumbar yang juga ahli pers Sumbar, Zul Effedi menegaskan manfaat pentingnya Kemerdekaan pers.
"Sesungguhnya, kemerdekaan pers itu bukan untuk kita, pers itu sendiri. Tapi kemerdekaan pers itu adalah untuk publik, rakyat. Kemerdekaan pers itu dijamin oleh konstitusi, UUD 1945 pasal 28, point a dan e," papar Zul.
Ditegaskannya, peran pers adalah menegakan demokrasi dan membela kebenaran untuk kepentingan publik. Baginya, profesi pers adalah profesi setengah nabi, profesi suci untuk membela kepentingan publik dan konstitusi.
"Tahun 2023, IKP kita nomor 9, tapi 2024 kita berada di nomor 34, sebelum tahun 2023 kita berada di 4 besar. Kenapa begitu dratis turunnya. Kalau tidak ada provinsi baru, kita berada di nomor buncit. Penyumbang terbesar penurunan IKP itu adalah fisik atau kekerasan dan politik," kata Zul.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.