Pilkada 2024

Petahana di Sumbar Bertumbangan, Pengamat Nilai Karena 3 Hal, Termasuk Sanksi Sosial dari Pemilih

Dewi Anggraini, pengamat politik dari Unand mengatakan, setidaknya ada 3 faktor yang menyebabkan petahana kalah di kontestasi Pilkada 2024.

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Fuadi Zikri
Foto: Wahyu Bahar/tribunpadang.com
Dewi Anggraini, pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) diwawancarai beberapa waktu lalu di Padang. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Calon-calon petahana (incumbent) bupati/wali kota di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bertumbangan pada Pilkada serentak 2024.

Dewi Anggraini, pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) mengatakan, setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan petahana kalah di kontestasi berikutnya.

"Faktor utama menurut saya ialah masyarakat itu memberikan sanksi sosial kepada petahana yang tak terpilih itu," kata Dewi diwawancarai beberapa waktu lalu di Padang.

Ia menjelaskan, pemilih tentu menilai petahana saat menjabat. Sehingga, petahana yang tumbang itu tidak dipilih lagi karena tidak memberikan perubahan yang signifikan terhadap daerah dan masyarakat.

"Sehingga kemudian masyarakat memberikan sanksi sosial tidak memilih mereka (petahana). Artinya para petahana dianggap gagal dalam memperjuangkan masyarakat pemilihnya," ujar pengajar di Departemen Ilmu Politik FISIP Unand ini.

Dewi melanjutkan, faktor lain yang membuat petahana tumbang ialah karena kandidat lain yang lebih ciamik mempromosikan branding diri mereka dan punya strategi politik yang lebih tepat meraup hati pemilih.

Kemudian menurutnya, terkait visi misi, dan program kerja. Petahana langsung dihadapkan dengan janji pada pemilihan sebelumnya dan kinerja selama menjabat.

Baca juga: Hasil Pilkada Agam 2024: Benni Warlis-Muhammad Iqbal Kalahkan Petahana dan 2 Paslon Lainnya

"Visi misi dan program kerja petahana tak bisa diukur lagi, dan penantang mereka meyakinkan pemilih mereka bisa berbuat untuk rakyat," kata dia.

Calon-calon petahana yang tumbang di Sumbar;

1. Hendri Septa (Kota Padang) berpasangan dengan Hidayat.

2. Erman Safar (Kota Bukittinggi) berpasangan dengan Heldo Aura.

3. Genius Umar (Kota Pariaman) berpasangan dengan Muhammad Ridwan.

4. Deri Asta (Kota Sawahlunto) berpasangan dengan Desni Seswinari.

5. Suharti Bur (Kabupaten Padang Pariaman) berpasangan dengan Yosdianto.

6. Rusma Yul Anwar (Kabupaten Pesisir Selatan) berpasangan dengan Nasta Octavian.

7. Hamsuardi (Pasaman Barat) berpasangan dengan Kusnadi.

8. Sabar AS (Pasaman) berpasangan dengan Sukardi.

9. Safaruddin (Lima Puluh Kota) berpasangan dengan Darman Sahladi.

10. Andri Warman (Agam) berpasangan dengan Martias Wanto.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved