Dukun Cabul di Lima Puluh Kota

Cara Licik Dukun Cabul di Lima Puluh Kota Tipu Suami Korban: Meditasi Pegang Telur Minta Kesembuhan

Sebelum mencabuli pasiennya, dukun cabul di Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) mengelabui suami dan adik korban yang mengantarnya berobat.

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Fuadi Zikri
Canva
Ilustrasi - Sebelum mencabuli pasiennya, dukun cabul di Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) mengelabui suami dan adik korban yang mengantarnya berobat. Pelaku meminta suami dan adik korban bermeditasi di tempat terpisah sebari memegang telur. 

TRIBUNPADANG.COM, LIMA PULUH KOTA - Sebelum mencabuli pasiennya, dukun cabul di Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) mengelabui suami dan adik korban yang mengantarnya berobat.

Kasat Reskrim Polres Lima Puluh Kota, AKP Hendra mengatakan, pelaku berinisial AL (48) melancarkan aksinya di pinggiran sungai di daerah Sarilamak.

Pelaku meminta suami dan adik korban bermeditasi di tempat terpisah sebari memegang telur.

Meditasi itu dilakukan suami dan adik korban di atas ketinggian sungai dan bawah pohon beringin yang telah ditentukan pelaku untuk meminta kesembuhan. 

Suami korban yang terlanjur percaya dengan ucapan pelaku, lalu ia bersama adiknya bermeditasi di lokasi tersebut.

Sementara itu, saat berada di tepi sungai korban disuruh duduk samping pelaku untuk menemaninya.

Awalnya korban sempat ragu dan ingin membatalkan proses meditasi sambil berhubungan badan dengan pelaku.

Baca juga: Tipu Daya Dukun Cabul di Lima Puluh Kota, Bilang Korban Meninggal jika Tidak Hubungan Badan

Namun kembali pelaku mengatakan jika dibatalkan maka pengaruh santet semakin berbahaya dan menimbulkan kematian bagi dirinya dan suaminya.

Karena pasrah, korban pun menuruti segala perintah pelaku hingga melakukan hubungan suami istri.

"Pelaku menyebutkan jika sembuh dari pengaruh santet, maka tidak ada cara lain selain melakukan hubungan layaknya suami istri dengannya," kata Hendra.

"Jika tidak dilakukan, maka sakit yang dirasakan oleh korban tidak hanya terjadi kepada dirinya saja, akan tetapi juga menular ke tubuh suaminya," tuturnya.

Adapun kasus pencabulan ini berawal saat korban yang berinisial U bersama suaminya mendatangi pelaku pada Juli 2024 lalu.

Saat itu U bersama suaminya meminta agar pelaku bisa menerawang dan menyembuhkan sakit di bagian perut yang dialaminya setelah sekian lama.

Setelah diperiksa, pelaku mengatakan jika korban sedang terkena santet dari seseorang.

Adapun media santet yang dikirimkan orang kepada korban berupa makhluk halus sejenis Genderuwo.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved