Citizen Journalism

Catatan Pertunjukan dari Indonesia Performance Camp 2024 di Fabriek Bloc Kota Padang

Indonesia Performance Camp 2024, merupakan platform ruang temu pengembangan seni pertunjukan melalui

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Pertunjukan; Empty Body, 13 September 2024 Pukul 20.00 WIB di Fabriek Bloc Kota Padang-Sumatera Barat.                           Pertunjukan Kolaborasi Sutradarai Neiro, Mutsumi, dan Wendy HS. 

Sementara pertunjukan ketiga yakni pertunjukan dari Indonesia Permance Syndicate dengan judul; Meta Ritus Fabrikus. Pertunjukan “meta ritus fabrikus” menarasikan suatu pembacaan terhadap bekas fabrik yang dibaca sebagai ruang situs artefak, yang bisa dibaca dari sudut pandang sendiri dalam perwujudan tersendiri pula.

Pertunjukan ini di sutradarai oleh Wendy HS, dengan para pemain; Wendy HS, Hadi Botem Yusra, Afriandi Bakar, Deza Gresia, Dewi Safitri, dan Sela Darmailita.

Mengapresiasi penampilan hasil workshop yang berbasis pada eksplorasi ketubuhan dengan judul Empty Body, boleh dikatakan memenuhi standar sistim pelatihan dan tampak cukup layak ditampilkan di depan publik penonton.

Selama penampilan mereka, penonton yang hadir dibawa larut kedalam rangkaian peristiwa pertunjukan meskipun seolah tidak beralur. Namun pertunjukan Empty Body, bisa dibaca memiliki struktur peristiwa yang tampak runut dan kehadirannya di atas pentas banyak mengingatkan pada permainan zaman kekanak-kanakan. Peristiwa pertunjukan yang sederhana kekanak-kanakan, akan tetapi memiliki nilai historifikasi personal pada setiap benak penonton.

Sementara pertunjukan kedua yang dibawakan oleh Mutsumi dan Neiro, adalah duet butoh perempuan dan laki, nomor seni pertunjukan ini terasa asing dimata penonton kota Padang Sumatera Barat yang malam itu turut menyaksikan nomor Mutsumi-Neiro sebagai olahan karya duet mereka.

Masyarakat penonton kota Padang belum terbiasa dan rata-rata masih asing dengan pertunjukan model Butoh. Namun demikian, pertunjukan Mutsumi-Neiro masih bisa dinikmati dari presentasi pertunjukannya, yang tentunya harus dibaca dengan model bacaan sistim semiotik terkait historifikasi keberadaan negeri Jepang pasca Bom Atom Nagasaki-Hirosima oleh sekutu.

Seni Butoh yang berkembang di Osaka atau pun Tokyo, umumnya terkait historifikasi kondisi Jepang pasca kejadian Nagasaki-Hirosima. Boleh jadi seni Butoh muncul, sebagai perlawanan masyarakat seni Jepang atas kejadian itu. Mereka masih mampu menunjukan daya hidup pada mata dunia. Butoh ada kemungkinan ingin menyuarakan tentang tubuh kehidupan pasca kejadian Nagasaki-Hirosima.

Terakhir pertunjukan nomor ketiga yang dipresentasikan Indonesia Performance Syndicate dengan judul; Meta Ritus Fabrikus oleh Wendy HS dan para pemainnya. Penampilan IPS kali ini tampak kurang tertata dengan baik dan kurang matang untuk disajikan dihadapan publik penonton.

Pada penampilan malam 13 September 2024 yang lalu, pertunjukan yang dibawakan IPS masih terasa terburu-buru, hal ini dapat dilihat dari penampilan para pemainnya yang sangat terasa membawa ruang personal dari masing-masing pemain.

Kesan improvisasi masih terasa pada setiap personal, personalitas para pelaku membawa dirinya masing-masing dalam jalinan yang belum menjadi suatu kesatuan untuh sebagai seni pertunjukan. Apabila kita memaknai kata “ritus” dari judul yang disajikan, justru sistim ritual seharusnya membawa konektifitas personal kedalam komunal dan bukan sebaliknya.

 Bukan komunal yang tercerabut menjadi personal dan asing. Ritus adalah kebersamaan yang terhubung dari setiap personal yakni nilai upacara. Penampilan para pemain dalam Meta Ritus Fabrikus karya Wendy HS, masih sangat terasa bahwa para pemain membawa emosinya pribadi-pribadi. Pertunjukan yang hadir baru sebatas suasana hati, dari kemampuan personal pemain dalam merespons ruang, benda-benda, dan atmosphere yang diwujudkan personal.

Improvisasi pemain lebih mendominasi, dan tidak ada upaya untuk melakukan interaksi antar personal dalam suatu konteks pertunjukan. Lebih celaka lagi, bahwa kehadiran penonton diabaikan sebagai suatu yang asing dan ruang kosong.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved