Penemuan Mayat di Padang Pariaman

Momen Terakhir Nia Kurnia Sari Jajakan Gorengan Sebelum Ditemukan Tewas di Padang Pariaman Sumbar

Sebuah video yang menampilkan momen terakhir Nia Kurnia Sari menjual gorengan viral di media sosial.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rizka Desri Yusfita
TikTok @willyazza
Sebuah video yang menampilkan momen terakhir Nia Kurnia Sari menjual gorengan viral di media sosial. 

TRIBUNPADANG.COM - Sebuah video yang menampilkan momen terakhir Nia Kurnia Sari menjual gorengan viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @willyazza, memperlihatkan Nia dalam kegiatan sehari-harinya sebelum ditemukan tewas di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada Minggu (8/9/2024).

Terlihat dari unggahan akun Tiktok @willyazza, Nia kebetulan melintas saat ia sedang bermain-main dengan cucunya.

Dalam video itu, Nia tampak sedang menjajakkan dagangan gorengannya dengan penuh semangat.

Ia berjalan kaki mengenakan baju dan kerudung serba hitam dan memikul baki berisi gorengan di kepalanya.

Suara lembut Nia terdengar jelas di video, berteriak, "Tahu isi… Bakwan…"

Baca juga: Kisah Tragis Nia Kurnia Sari, Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Ditemukan Tewas Terkubur

Video tersebut menjadi bukti terakhir dari semangat dan dedikasi Nia Kurnia Sari dalam menjalankan usaha gorengannya.

Setiap hari, Nia menghabiskan waktu dari pukul 16.00 - 18.00 WIB menjajakan gorengan.

Dengan latar belakang ekonomi yang sederhana, Nia merasa perlu membantu keluarganya secara finansial. 

Meski usianya masih muda, ia menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menjalankan usaha.

“Setiap pulang sekolah, ia mengganti baju, lalu istirahat sebentar. Setelah itu mulai menyiapkan dagangan untuk dijajakan sekeliling rumah,” ujar ayahnya Asril, mengenang anak perempuannya itu.

Bermodal payung dan nampan, Nia mulai menjajakan dagangannya keliling kampung.

Hasil jualan itu awalnya ia sisihkan untuk menabung agar bisa kuliah, tapi rencananya itu sempat ditentang oleh ayahnya. 

Ayahnya mengaku akan berusaha keras mencari uang untuk menguliahkannya tanpa Nia harus berjual gorengan.

“Tapi ia (Nia) bukan anak yang lemah. Ia bersikukuh untuk tetap berjualan dengan alasan membantu orang tua. Terpaksa saya turuti saja,” ujar Arsil mengenang anak kedua dari empat bersaudara itu.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved