Pilkada 2024
Bacalon Walikota Bukittinggi Ramlan Minta Maaf Setelah Viral Terkait Isu Pelecehan Profesi Wartawan
Bakal Calon Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias akhirnya minta maaf kepada wartawan setelah pernyataannya yang seakan-akan memburukan dan tanggapan
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Mona Triana
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Bakal Calon Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias akhirnya minta maaf kepada wartawan setelah pernyataannya yang seakan-akan memburukan dan tanggapan negatif terhadap profesi wartawan viral.
Menanggapi polemik yang berkembang, Ramlan Nurmatias memberikan klarifikasi kepada media untuk meluruskan berita yang beredar.
Dalam pernyataannya, Ramlan mengungkapkan bahwa perkataannya tersebut muncul dari perasaan pribadi yang merasa diabaikan oleh rekan-rekan wartawan, namun ia tidak bermaksud untuk menyinggung siapa pun.
"Karena hati saya merasa ditinggalkan, akhirnya ada kawan-kawan yang tersinggung, kalau salah saya minta maaf, tidak ada manusia yang sempurna," ucap Ramlan, Sabtu (31/8/2024).
Ia menekankan bahwa pernyataan tersebut tidak bermaksud menyerang siapa pun, melainkan hanya ungkapan dari perasaan pribadinya.
Baca juga: Janji Lanjutkan Program, Erman Safar-Heldo Aura Usung Tagline Bukittinggi Semakin Hebat di Pilkada
Lebih lanjut, Ramlan menyampaikan bahwa selama ini dirinya merasa dekat dengan para jurnalis, namun belakangan merasa dijauhkan.
"Karena dulu saya merasa dekat dengan kawan-kawan, sekarang saya merasa tersisih, maka saya agak berkecil hati," ungkapnya.
"Saya ulangi lagi, tidak ada niat saya menyinggung, ini hanya masalah hati saya karena saya merasa ditinggalkan," sambungnya.
Sebelumnya, organisasi wartawan di Bukittinggi menyayangkan pernyataan Ramlan Nurmatias dan salah satu timnya yang melecehkan profesi wartawan saat konferensi pers setelah mendaftarkan diri ke KPU, Kamis (29/8/2024) lalu.
Ramlan mengungkap sebanyak 60 wartawan digaji Rp 1 juta oleh Pemko Bukittinggi karena pro terhadap pimpinan saat ini.
Pernyataan itu juga disambut nada merendahkan oleh salah satu timnya, Ibra Yaser yang juga merupakan Anggota DPRD Bukittinggi.
"Wartawan Lah Banyak Tamakan Abuak," kata Ibra Yaser.
Ketua Bukittinggi Press Club (BPC), Haswandi mengatakan, Ramlan Nurmatias keliru memaknai kerjasama media dengan pemerintah.
"Yang melakukan kerjasama itu adalah medianya, bukan wartawannya. Jadi kalau menyebut wartawan digaji satu juta perbulan dari pemerintah, itu sangat keliru," kata Haswandi.
Dalam kerjasama itu, pemerintah membayar biaya promosi dan sosialisasi kepada perusahaan media, bukan membayar ke pribadi wartawannya.
Baca juga: POPULER SUMBAR: Pembunuhan di Sawahlunto, Hiu Paus di Pessel, 4 Paslon di Pilkada Bukittinggi
KPU Pariaman Kembalikan Rp271 Juta Dana Hibah Pilkada 2024, Bukti Akuntabilitas Anggaran |
![]() |
---|
Anggaran PSU dan Pilkada Ulang di 26 Daerah Capai Rp719 Miliar |
![]() |
---|
DPR Dorong Gotong Royong Pemerintah Pusat dan Pemda Soal Dana PSU Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Mendagri Tito Minta Daerah Pangkas Pengeluaran Tak Penting untuk Biayai PSU Pilkada 2024 |
![]() |
---|
KPU Butuh Rp 486,3 Miliar untuk Pemungutan Suara Ulang di 24 Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.