Pilkada 2024

ROMPI Sumbar Desak Epyardi Asda-Ekos Albar Atasi 16 Masalah Krusial, Termasuk Krisis Lingkungan

Bacakada) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) didesak dan dimintai komitmennya untuk pelbagai persoalan, termasuk me

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
ist
Perwakilan ROMPI Sumbar menyerahkan dokumen hasil rembuk yang berisikan permintaan dan komitmen mengatasi pelbagai hal kepada pasangan calon kepala daerah Epyardi Asda - Ekos Albar pada Kamis (29/8/2024) sore di depan Kantor KPU Sumbar. 


j. Meningkatnya potensi penyebaran informasi hoaks dan lemahnya literasi digital;


k. Hilangnya hak atas rasa aman warga negara, seperti masih banyak laporan kasus pelanggaran HAM oleh penegak hukum dan munculnya beragam kasus kriminalitas;


l. Isu kesenian dan kebudayaan belum menjadi isu utama dalam kebijakan daerah;


m. Masih lemahnya dukungan kebijakan dan anggaran untuk perlindungan hak-hak perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan lainya;


n. Masih rendahnya moderasi beragama di sumatera barat;


o. Belum adanya road-map konsep pertanian berkelanjutan dan berketahanan iklim;


p. Masih lemahnya perlindungan hukum atas kebebasan pers dan berpendapat, Pembela HAM dan Pejuang Lingkungan;

Baca juga: Fenomena Politik Dharmasraya: Pengaruh Elit Lokal dan Peluang Calon Tunggal Annisa-Leli di Pilkada


 
"Beberapa tahun ke depan Indonesia terkhususnya Sumatera Barat akan didominasi oleh kami generasi muda saat ini, kondisi Sumatera Barat dimasa depan akan dipengaruhi oleh kebijakan yang diambil oleh Pemimpin Sumatera Barat hari ini, kami tidak ingin kebijakan-kebijakan yang diambil malah memberikan dampak yang buruk bagi rakyat sumatera barat dan sudah seharusnya pemimpin Sumatera Barat mendatang harus mampu mewujudkan Sumatera barat pulih dari persoalan sosial-ekologis sehingga rakyat bisa hidup berdaulat sebagaimana cita-cita ROMPI dan mandat Konstitusi," kata Irfan.

Dia bilang, penyerahan dokumen hasil rembuk itu merupakan wujud komitmen ROMPI Sumbar memperjuangkan aspirasi generasi muda, serta mendorong terciptanya kepemimpinan yang responsif dan berpihak pada kepentingan masyarakat.

Irfan menegaskan, terlepas dari siapa yang terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur, gagasan dan aspirasi kaum muda harus diimplementasikan dalam kebijakan-kebijakan strategis yang membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Untuk diketahui, Rembuk Orang Muda Pulihkan (ROMPI) Sumatera Barat digagas oleh Kelompok Mahasiswa Mencintai Alam Fakultas Pertanian Universitas Andalas (KOMMA FP-UA) dan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumbar pada tanggal 22 Agustus 2024 lalu.

Lebih kurang 80 orang aktivitas dari berbagai organisasi tergabung dalam ROMPI Sumbar. Adapun deklarasinya terlaksana pada 25 Agustus 2024.(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved