Citizen Journalism

Opini Menjaga Bahasa Era Kekinian: Penutur Bahasa Daerah Prioritaskan, Mengajar Generasi Muda 

BAHASA daerah Indonesia menghadapi banyak tantangan di era digital yang berkembang pesat. Sebagai warisan budaya dan identitas lokal, bahasa daerah ce

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Ilustrasi: Para para mahasiswa bersama dua dosen Program studi (Prodi) Magister Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (FIB Unand) saat mengikuti kuliah lapangan di Kota Bukittinggi, Jumat (10/6/2022). 

Menjaga bahasa lokal tidak berarti kita harus menolak teknologi atau bahasa asing. Sebaliknya, kita harus mencari keseimbangan yang tepat antara mempertahankan bahasa lokal dan mengikuti perkembangan zaman.(*)

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus tetap digunakan (Revita, 2023), sementara bahasa lokal harus dilestarikan sebagai kekayaan budaya yang berharga (Revita, 2023a). Sebaliknya, bahasa asing tetap penting untuk mengakses dunia internasional dan berbagai kesempatan global. 

Untuk mempertahankan bahasa daerah di era kekinian saat ini terbilang cukup sulit. Kita bisa memastikan bahwa bahasa lokal kita tetap hidup dan berkembang hanya bila ada  kerjasama dari semua pihak—pemerintah, pendidikan, keluarga, komunitas, dan teknologi. Bahasa merupakan bagian dari identitas kita.

Mempertahankan bahasa kita berarti mempertahankan identitas negara kita. Untuk itu, kita perlu komitmen yang kuat agar bahasa-bahasa yang beragam dan kaya ini dapat dilestarikan. Cintailah bahasa daerah!

 

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved