Kabupaten Sijunjung
7 Karya Budaya Kabupaten Sijunjung Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Daftarnya
Sebanyak 7 karya budaya dari Kabupaten Sijunjung resmi tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.
Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Sebanyak 7 karya budaya dari Kabupaten Sijunjung resmi tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung, Abdul Gafar Indra, pada Senin (26/8/2024).
Dijelaskannya, Kabupaten Sijunjung telah memiliki 7 WBTB yakni Tari Tanduak, Talempong Unggan, Marosok, Batobo Konsi, Bakauah Adat, Baombai dan Bakpo Nan Saraf.
“Baombai dan Bakpo Nan Saraf baru ditetapkan dalam Sidang Penetapan WBTB Indonesia 2024 yang digelar Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Kamis yang lalu,” ucapnya, Senin (26/8/2024).
Lebih lanjut, keberhasilan ini tidak terlepas dari dedikasi para maestro yang terus menjaga dan melestarikan warisan budaya daerah.
Baca juga: Tari Baombai dan Bakpo Nan Saraf dari Sijunjung Resmi Menjadi WBTB Indonesia 2024
Ia berharap penetapan karya budaya ini akan semakin memotivasi masyarakat Kabupaten Sijunjung untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya, serta memperkuat identitas budaya Kabupaten Sijunjung di tingkat nasional.
“Ini adalah pengakuan atas kerja keras kita semua semoga budaya kita terus hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi, sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut mensukseskan penetapan karya budaya ini,” terangnya.
Dijelaskannya secara umum Tari Tanduak adalah tari tradisi yang lahir, tumbuh dan berkembang di nagari Lubuak Tarok
Tari Tanduak hadir dalam masyarakat Lubuak Tarok nagari Sijunjung pada zaman dahulu Tarian ini di pertunjukkan pada acara Bakaua.
Bakaua Adat ialah tradisi asli turun temurun yang dilakukan untuk menentukan waktu turun ke sawah (masa tanam) secara serentak sekaligus wujud syukur setelah panen sebelumnya.
Baca juga: Posyandu Karya Dharma 2 Muaro Diresmikan, Bupati Sijunjung: Selalu Fokus Soal Pelayanan Masyarakat
Talempong Unggan merupakan jenis talempong Minangkabau yang hidup dan berkembang di Nagari Unggan.
Marosok adalah tradisi pedagang ternak dalam jual beli hewan ternak.
Batobo Konsi adalah kegiatan gotong royong untuk mengerjakan ladang yang dilakukan bersama-sama.
Baombai menceritakan tentang proses atau tahapan kegiatan bertani mulai dari pengolahan tanah sampai panen.
Tari Baombai kerap kali ditampilkan dalam keigiatan-kegiatan seni pertunjukkan.
Baca juga: Pasca Banjir Bandang, Baznas Sijunjung Berikan Bantuan PRLH di Padang Sibusuak
Sementara itu, Bakpo Nan Saraf merupakan sebuah kegiatan dalam konteks pengajian kitab disalah satu surau di Sijunjung.
Bakpo Nan Saraf merupakan warisan intelektual dari masa silam surau,Bakpo Nan Saraf ini dilestarikan di Surau Simauang oleh Alfitmon Malin Bandaro di Nagari Sijunjuang, Kecamatan Sijunjung.(*)
Peringati Himpaudi ke-20, Kecamatan Koto VII Sijunjung Gelar Kegiatan Parenting |
![]() |
---|
Akses ke Geopark Silokek Sijunjung Dilengkapi Penunjuk Arah, Beberapa Titik Jalan Masih Rusak |
![]() |
---|
Menikmati Pesona Geopark Silokek Sijunjung yang Dikelilingi Tebing Karst yang Memukau |
![]() |
---|
Polisi Cilik Binaan Satlantas Polres Sijunjung Raih Juara 3 Lomba Pocil Tingkat Polda Sumbar |
![]() |
---|
Harga Bawang Merah Anjlok di Pasar Sijunjung, Bawang Putih Stabil, Cabai Merah Malah Meroket |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.