Catatan Perjalanan
Gelora Meratus Georpark Lewat Tarikan, Nafas Batik Sasirangan Balangian
Awan putih berarak menyelimuti sebagian birunya langit di sekitar dermaga Bukit Batu yang menjadi
AWAN putih berarak menyelimuti sebagian birunya langit di sekitar dermaga Bukit Batu yang menjadi tempat sandarnya perahu Klotok di bibir Waduk Riam Kanan.
Waduk yang menyerupai danau besar Itu, ternyata akses menuju kawasan Geopark Meratus (Meratus Geopark) di Desa Balangian, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pada Rabu (21/8/2024) pukul 10.00, Waktu Indonesia Tengah (WITA), terlihat beberapa perahu Klotok sudah siap membawa para penumpang ke Desa Balangian.
Para penumpang kali ini bukan penumpang biasanya, warga Desa Balangian yang menggunakan jasa transportasi tersebut, melainkan rombongan panitia dan peserta lomba karya tulis dan fotografi jurnalistik pada Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) di Banjarmasin.
Sebelumnya, para penumpang tersebut berangkat dari venue tempat menginap guna menuju titik kumpul 0 Kilometer/KM Kota Banjarmasin mulai pukul 06.00 WITA.
Mereka pun bergegas untuk masuk ke dalam perahu Klotok berpenumpang para peserta lomba karya tulis jurnalistik Porwanas.
Setibanya di dermaga Desa Balangian, langsung disambut Pembakal atau sebutan untuk Kades, Aunul Khoir menyebutkan secara administratif dan catatan sipil berjumlah sebanyak 105 kepala keluarga (KK) dengan penduduk 350 jiwa.
Pembakal Aunul Khoir menguraikan histori lugas hingga jadi desa bernama Balangian, yang semula namanya Talaan hingga 1965.
Berselang, pada masa pemerintahan orde baru dimulai pembangunan proyek waduk Riam Kanan yang diresmikan oleh Presiden Soeharto, 1973. Waduk Riam Kanan ini memiliki luas 9000 hektare/Ha.
Seiring perkembangan daerah setempat, pada 1982 saat pemekaraan Talaan jadi dusun, kemudian nama Balangian jadi nama desa. Khoir menjelaskan, semula ada Balangian, Kalaan, Rantau bujung, Minuggul, Rantau bujur, rantau balai dan bunglai.
Masih tentang nama Balang Ngian dikatakan mitosnya tempat orang melakukan sesajian. Yakni, Desa Balai ngiang atau tempatnya orang halus.
Di balik histori penamaan desa dan lainnya, namun prestasi Desa Balangian yang monumental yakni ditetapkan sebagai Desa Wisata pada 2019 oleh Dispar Pemkab Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Pertimbangannya, meliputi potensi wisata yang dimiliki daerah terpencil ini.
Di antara nya, ada Taman Hutan Rakyat atau Tahura Benuang Laki, lalu objek lain air terjun serta burung langka yang kerap tampak terbang saat penumpang klotok menyusuri waduk Riam Kanan.

****
SISI lain, nafas Meratus Geopark ternyata tersimpan dan jadi harapan warga Balangian untuk menatap masa depan mereka.
Pembakal Aunul Khoir menyebutkan mata pencaharian petani padi dan karet, dan peternak sapi dan kerbau.
Harga Telur Ayam di Pasar Sijunjung Dijual Rp53 Ribu per Krat, Pedagang Sebut Masih Stabil |
![]() |
---|
PT Semen Padang Resmikan 3 Ruang Kelas Baru SD yang Dibangun Pakai Bata Sepablock |
![]() |
---|
BAF Bagikan Paket Bahan Pangan Bernutrisi Melalui BAF Nutri-Kids Dalam Rangka HUT ke-28 |
![]() |
---|
Peringatan Dini Cuaca Sumbar Besok, Waspada Hujan Lebat di Pesisir Selatan pada Dini Hari |
![]() |
---|
Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Siang Ini, Kolom Abu Capai 1.000 Meter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.