Kabupaten Pasaman Barat

2 Hari Setelah Diambil Sumpah, Anggota DPRD Pasaman Barat Sulaiman Langsung Turun ke Masyarakat

Dua hari setelah diambil sumpahnya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat, Sulaiman yang merupakan politisi ...

Penulis: Ahmad Romi | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Tim Pemprov Sumbar Saat Turun ke Lapangan Lokasi Irigasi Batang Kenaikan Paraman Ampalu Bersama Anggota DPRD Pasbar, Sulaiman. 

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT - Dua hari setelah diambil sumpahnya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat, Sulaiman yang merupakan politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini langsung turun ke masyarakat.

Kali ini ia mengajak Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Barat untuk meninjau saluran irigasi yang rusak di daerah itu sehingga menyebabkan ratusan hektare sawah terdampak.

“Kurang lebih 125 hektare lahan sawah di daerah Paraman Ampalu, Nagari Rabijonggor ini rusak akibat tidak bagusnya saluran irigasi. Makanya kali ini kita turun bersama dinas PSDA untuk melihat apa langkah yang akan dilakukan sebagai solusinya,” katanya saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya.

Ia menjelaskan, ada enam kelompok tani yang terdampak dengan luas lahan 125 hektare itu. Rusaknya saluran irigasi itu sebutnya diakibatkan banjir yang kerap melanda daerah itu.

“Sehingga petani kita saat ini sulit mendapatkan air untuk bertanam padi. Sementara selama ini irigasi untuk sawah ini satu-satunya ya dari aliran Sungai Batang Kenaikan ini,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, bahwa ia bersama pihak terkait di Kecamatan Gunung Tuleh telah menyampaikan proposal permohonan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan usulan perbaikan atau pembuatan saluran irigasi sehingga kedepan sawah masyarakat kembali dialiri air.

“Saluran irigasi ini sangat mendukung pertumbuhan pertanian. Jika tetap rusak dan belum ada perbaikan maka petani akan gagal panen karena tidak adanya pasokan air. Tentu hal ini tidak bisa dianggap sepele, karena petani sangat membutuhkan air dimasa tanam bersama. Kalau saluran irigasi baik tentunya hasil pertanian akan berkualitas,” ungkapnya.

Baca juga: DPS Kota Padang 666.138, KPU Minta Warga Pastikan Nama, Bisa Dicek Secara Online

Selain Dinas PSDA, juga ikut pada kesempatan itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat, Dinas Pertanian Sumbar, Camat Gunung Tuleh Sahdan, dan Pj Wali Rabijonggor Abnal.

“Usulan yang kita sampaikan ke Pemprov itu adalah usulan dari masyarakat kepada kami selaku wakil rakyat, alhamdulillah hari ini sudah direspon oleh Pemprov,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa saluran irigasi menjadi penentu suksesnya capaian panen masyarakat di daerah itu. Termasuk di daerah lainnya di Kabupaten Pasbar.

Selain perbaikan saluran irigasi, pihaknya juga mengajukan kepada Gubernur berupa normalisasi aliran sungai batang kenaikan yang saat ini sudah berpindah aliran ke areal persawahan akibat banjir yang sering terjadi ketika musim penghujan.

Seperti halnya yang terjadi pada 8 Mei 2024 lalu, dimana banjir bandang yang terjadi telah membuat irigasi putus total dan banyak sawah yang hanyut. Kemudian juga banyaknya material pasir dan batu yang kini menutupi areal persawahan.

“Lebih kurang ada sekitar 2,5 kilometer sawah di Nagari Rabi Jonggor yang terdampak. Begitu juga halnya saat ini masih banyak pemukiman di sekitar itu yang juga akan terdampak sehingga perlu secepatnya dipasang penahan tebing atau bronjong,” imbuhnya.

Untuk besaran anggaran yang diperkirakan dibutuhkan untuk itu sebutnya ada sekitar Rp1,5 miliar.

“Kami berharap dengan adanya perbaikan secepatnya, petani bisa turun ke sawah dengan normal. Sehingga akan meningkatnya produksi pertanian dalam mencapai peningkatan ketahanan pangan” pungkasnya.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved