Banjir di Ngarai Sianok

Sedimen di Aliran Sungai Ngarai Sianok Sumbar Mulai Dikeruk Pasca Meluap Beberapa Hari yang Lalu

Pasca meluapnya aliran sungai di Batang Ngarai Sianok, Pemerintah Provinsi Sumbar melalui Dinas terkait  mulai lakukan normalisasi, Kamis (6/6/2024)

|
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
Kegiatan pengerukan sedimen di aliran sungai Batang Ngari Sianok mulai dilaksanakan, Kamis (6/6/2024) 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Pasca meluapnya aliran sungai di Batang Ngarai Sianok, Pemerintah Provinsi Sumbar melalui dinas terkait  mulai lakukan normalisasi, Kamis (6/6/2024).

Pantauan TribunPadang.com di lapangan, sebanyak tiga unit alat berat sudah mulai melakukan pengerukan sedimen aliran sungai.

Sementara itu, sejumlah rumah dan tempat usaha milik warga masih ada yang rusak dan dipenuhi pasir.

Syahril, pengawas lapangan dari Dinas PUPR Bukittinggi mengatakan pengerjaan dimulai hari ini hingga waktu yang belum ditentukan.

"Baru mulai hari ini pengerjaan, instruksinya baru sebatas pengerukan sedimen dan pembuatan tanggul. Sampai kapannya belum tau, karena instruksinya baru sebatas itu," katanya.

Baca juga: Tinjau Dampak Banjir dan Salurkan Bantuan, Mahyeldi Sebut Sungai di Ngarai Sianok akan Dinormalisasi

Selain itu, sebelumnya Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan akan mengupayakan normalisasi hingga relokasi bagi warga yang tinggal dan memiliki usaha di sepanjang bantaran aliran sungai Ngarai Sianok.

"Kita akan melakukan normalisasi aliran air dengan melakukan pengerukan sedimentasi yang ada di aliran air Batang Ngarai Sianok. Berdasarkan kajian kita, sementara ini kedalaman sedimen diperkirakan mencapai dua sampai tiga meter," ujar Mahyeldi beberapa waktu lalu.

Mahyeldi juga menyebutkan, normalisasi ditargetkan akan dilakukan sepanjang dua kilometer, dengan rincian 1.5 Kilometer ke arah hulu dan 0.5 kilometer ke arah hilir dari titik lokasi kejadian saat ini.

Sementara itu, saat banjir terjadi pada hari Senin (3/6/2024) lalu, menyebabkan belasan rumah terdampak dan beberapa tempat usaha terdampak.

Baca juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 3 Kurikulum Merdeka: Hidup dengan Rukun Bisa Meningkatkan Jiwa

Menurut Komandam Kodim 0304/Agam, Letkol Arm Bayu Ardhitya Nugroho, sekitar 14 Kepala Keluarga dan 4 tempat usaha milik warga terdampak.

"Karena ini sudah sering terjadi, maka saat ini kita akan usulkan terlebih dahulu agar masyarakat yang berada di bantaran sungai untuk mengungsi sementara hingga adanya keputusan dari pemerintah daerah," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved