Abrasi Pantai di Padang

Abrasi di Pasir Jambak, Pj Wako Padang Upayakan Pemasangan Geobag dan Pemecah Ombak

Abrasi kembali menghantam pesisir pantai Kota Padang di Pasir Jambak. Kondisi ini terjadi akibat gelombang tinggi yang terjadi sejak Minggu (26/5/2024

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Pj Wali Kota Padang Andree Algamar, ditemui, Kamis (30/5/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Abrasi kembali menghantam pesisir pantai Kota Padang di Pasir Jambak. Kondisi ini terjadi akibat gelombang tinggi yang terjadi sejak Minggu (26/5/2024) yang lalu.

Pj Wali Kota Padang Andree Algamar menyampaikan, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Padang sudah diperintahkan untuk turun ke lapangan guna memastikan kondisi abrasi.

Di samping itu, juga sudah dikirimkan surat kepada Balai Wilayah Sungai Sumatera V dan Balai wilayah sungai pusat agar dipasang geobag atau karung-karung berisi material pasir dan sejenisnya.

"Minimal akan diberikan geobag dulu, untuk penanganan pertama," kata Andree Algamar, Kamis (30/5/2024)

Selanjutnya, kata Andree Algamar, pihaknya menginginkan adanya tanggul pemecah ombak.

Baca juga: ANRI Serahkan, Sertifikat MOWCAP Arsip Indarung I ke PT Semen Padang

Untuk itu, pihaknya juga sudah melaporkan ke BNPB. Dengan adanya pemecah ombak, abrasi bisa ditangani secara komprehensif.

"Kita harap penanganan abrasi ini komprehensif," kata Andree Algamar. 

Zaitul Ikhlas Korban Abrasi

Zaitul Ikhlas bersama istri dan empat orang anaknya selama dua hari terakhir harus mengungsi ke musala dekat rumahnya.

Selain mengungsi, Zaitul juga turut mengangkut perabotan rumah ke musala yang berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya.

Pria berusia 49 tahun ini merupakan warga Pasir Jambak Kelurahan Pasie Nan Tigo Kota Padang.

Selama tiga hari terakhir ia dan keluarganya selalu was-was karena tingginya gelombang air laut.

Dilihat tribunpadang.com pada Rabu (29/5/2024) sore, rumah mereka hanya berjarak lima meter saja dari bibir pantai.

Tak ada yang menghalangi laju ombak selain bekas pohon cemara yang tumbang Desember 2023 lalu, yang juga dampak abrasi.

Zaitul bilang, sejak Minggu (26/5/2024) gelombang laut amat tinggi. Puncaknya pada Selasa (28/5/2024) siang.

Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Pemukiman Warga di Bukik Batabuah Agam Sumbar, Belasan Rumah Terdampak

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved