BERITA POPULER SUMBAR

POPULER SUMBAR: Pertemuan Mahyeldi-Epyardi, Cuaca Ekstrem di Sekitar Marapi, Lalu Lintas di Malalak

Berita populer Sumbar pertemuan Mahyeldi-Epyardi, cuaca ekstrem di sekitar Marapi, dan lalu lintas di Malalak.

Editor: Rizka Desri Yusfita
Istimewa
Momen Mahyeldi dan Epyardi Asda tampak akrab di Rumah Dinas Bupati Tanah Datar pada Selasa (14/5/2024) sore. 

TRIBUNPADANG.COM - Inilah berita populer Sumbar selama 24 jam terakhir tayang di TribunPadang.com.

Ada berita tentang pertemuan Mahyeldi-Epyardi, cuaca ekstrem di sekitar Marapi, dan lalu lintas di Malalak.

Simak berita selengkapnya:

1. 2 Kandidat Bacalon Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Epyardi Berjumpa, Buya dan Kapten Terlihat Akrab

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi dan Bupati Solok Epyardi Asda tampak akrab saat berada di Rumah Dinas Bupati Tanah Datar pada Selasa (14/5/2024) sore.

Informasi yang diterima TribunPadang.com, momen kedua tokoh itu bertemu di Tanah Datar ialah dalam rangka rapat koordinasi penanggulangan bencana di Sumbar.

Dalam foto dan video yang dilihat TribunPadang.com di beberapa postingan di media sosial, Mahyeldi dan Epyardi tampak bergenggam tangan.

Keduanya juga menunjukkan mimik wajah yang bersahabat, meskipun keduanya digadang-gadang menjadi rival di Pemilihan Gubernur Sumbar 2024.

Baca juga: POPULER SUMBAR: Pencarian Korban Banjir Bandang, Orang Tenggelam Danau Ateh, Mayat Hanyut Sijunjung

Diketahui, Epyardi Asda dalam beberapa kesempatan telah menyatakan diri akan maju sebagai penantang Mahyeldi.

Bukti keseriusannya ditunjukkan dengan masifnya baliho 'OTEWE Sumbar'-nya Epyardi terpasang di Sumbar.

Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga kerap melontarkan pernyataan 'pedas' terhadap Mahyeldi.

Sementara, Mahyeldi yang dalam berbagai hasil survei masih memiliki elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon Gubernur Sumbar 2024, dalam beberapa kesempatan merespon santai pernyataan-pernyataan Epyardi.

Meskipun begitu, baliho-baliho bergambar Mahyeldi juga terpasang di beberapa tempat. Hanya saja baliho Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumbar itu tidak sebanyak baliho Epyardi.

Adapun sejumlah baliho Mahyeldi itu terpajang di seberang Hotel Pangeran Beach. Di sana terlihat baliho siluet mirip Mahyeldi dengan narasi seolah melawan OTEWE Sumbar-nya Epyardi.

Baliho siluet mirip Mahyeldi itu bertuliskan 'Sorry Ye, Sorry Ye, Gue Udah Nyampe'. Narasi tersebut tertulis di bagian atas dengan latar belakang berwarna oranye.

Di bagian bawah baliho, juga ada gambar mobil dengan plat merah BA 1 dengan latar berwarna oranye.

Sementara, baliho bergambar Mahyeldi lainnya tampak terpasang di Jalan Padang - Bukittinggi tepatnya di dekat Simpang Tugu Ikan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman.

Adapun di baliho itu, Mahyeldi tidak sendiri, melainkan bersama wakilnya saat ini, yaitu Audy Joinaldy.

Terlihat di baliho itu gambar karikatur Mahyeldi yang bergandengan tangan dengan Audy. Selain bergandengan tangan, baik Mahyeldi dan Audy di gambar itu tengah mengendarai mobil.

Menariknya, mobil yang dikendarai Mahyeldi di baliho itu berwarna oranye, sama seperti warna partai yang dinaunginya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Sementara, Audy mengendarai mobil yang berwarna hijau, warna yang kerap diasosiasikan dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Untuk diketahui juga, pada baliho Mahyeldi-Audy itu juga tertulis narasi "Tetap di Sumbar" di bagian atas. Adapun di bagian bawah tercantum narasi "Melaju Lebih Kencang".

Baca juga: POPULER SUMBAR: Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar dan Longsor Dekat Kelok 9 Lima Puluh Kota

Kedewasaan dalam Berpolitik

Pengamat politik dari Universitas Negeri Padang (UNP), sekaligus Direktur Revolt Institute, Eka Vidya Putra mengatakan menilai bahwa penampakan akrabnya Mahyeldi dan Epyardi sebagai kedewasaan keduanya dalam berpolitik.

Eka menjelaskan, berpolitik ialah berkompetisi, dan bukan berarti bermusuhan. Dalam kompetisi itu, para kandidat memanfaatkan kelemahan lawan, dan mengedepankan kekuatan mereka.

Senggol-menyenggol menurutnya hal biasa dalam pertarungan politik, tetapi bukan berarti tidak bersahabat, tidak berteman, tidak bertegur sapa.

"Artinya bagi saya itu (keakraban Mahyeldi dan Epyardi) hal yang biasa saja dalam politik, menunjukkan kedewasaan berpolitik. Lalu kemudian nanti nya saling berkompetisi lagi, nyindir lagi itu hal yang biasa saja," jelas dia.

Jelas Eka lagi, politik bukan musuhan, apalagi dalam sistem elektoral, masing-masing kandidat bertarung merebut simpati masyarakat, berebut dukungan masyarakat, selain menjual gagasan dan ide dalam membangun daerah.

"Menandakan politik kita sudah maju," tambah dia menilai momen keakraban Mahyeldi dan Epyardi.

Cabiak-cabiak Bulu Ayam

Edo Andrefson, Direktur Eksekutif SBLF My Riset mengatakan, pertemuan Mahyeldi dan Epyardi menjadi sisi positif di tengah hangatnya kontestasi Pilkada akhir-akhir ini.

"Walaupun pertemuan tak sengaja, namun sikap kedewasaan dari kedua calon ini kita apresiasi, terutama ke Buya Mahyeldi yang berulang-ulang dicerca Epyardi di media, tak satupun pernah ditanggapi sinis oleh Gubernur Mahyeldi dan dia tetap bersimpati, pertemuan ini menunjukkan kesan positif di tengah kesedihan masyarakat Sumbar yang dilanda bencana," kata Edo menjawab TribunPadang.com.

Edo mengibaratkan, hubungan Mahyeldi dan Epyardi dengan pepatah Minang 'cabiak-cabiak bulu ayam', dengan arti bahwa rivalitas, dan ketidaksenangan itu tak pernah melunturkan kesan baik saat bertemu.

Hal itu menurutnya jamak terjadi di Sumbar. Menurutnya, Anggota DPR RI Andre Rosiade dan Mahyeldi juga saat bertemu tetap cipika-cipiki, ramah, tetapi diluar itu tidak menghilangkan lantaran saran dan kritikan masing-masing. "Politik di Sumbar itu tidak selalu hitam putih," imbuhnya.

Di samping itu, Edo menilai meskipun Mahyeldi dan Epyardi tampak akrab, keduanya tetap akan menjadi rival di Pilgub Sumbar 2024.

"Epyardi sudah mendaftar ke banyak partai di Sumbar, Mahyeldi sudah dipastikan akan melaju kembali. Rivalitas ini akan terus berlangsung, kemungkinan duel head to head juga akan besar, apalagi dengan tidak majunya Andre Rosiade dan Mulyadi kontestasi akhirnya mengerucut ke dua nama itu. Agaknya nama lain seperti Ganefri, Sutan Riska akan tertutup," pungkasnya.

Baca juga: POPULER SUMBAR: Banjir di Jalan Lintas Padang-Bukittinggi, Jalan Rusak di Sungai Pua Agam

2. BMKG Prediksi Besok akan Terjadi Cuaca Ekstrem di Sekitaran Gunung Marapi Sumbar: Harus Waspada

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) stasiun meteorologi kelas II Minangkabau, memprediksi besok (Rabu) akan terjadi cuaca ekstrem di sekitaran Gunung Marapi.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy mengatakan, cuaca ekstrem, berdasarkan radar, terpantau selama tiga hari kedepan.

"Mulai hari ini sampai Kamis (16/5/2024) diprediksi akan terjadi cuaca ekstrem di sekitaran kawasan Gunung Marapi," ujarnya.

Cuaca ekstrem dikawasan Gunung Marapi ini melibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang dan petir.

Ia menyebut puncak cuaca ekstrem ini akan terjadi besok, Rabu (15/4/2024).

"Jadi, kami imbau warga di sekitaran kawasan Gunung Marapi untuk waspada dan selalu update info BMKG," ujarnya.

Melihat cuaca ekstrem yang akan terjadi besok, pihaknya masih memastikan apakah awan hujan akan banyak terjadi di atas Gunung Marapi.

Kalau, sampai hujan banyak terjadi di atas gunung, tidak menutup kemungkinan banjir lahar dingin akan terjadi lagi.

Mewaspadai itu semua, ia meminta warga Tanah Datar, Agam dan Padang Panjang untuk selalu siaga.

"Soalnya ketiga daerah itu sungainya banyak berhulu dari Gunung Marapi," tuturnya.

Baca juga: POPULER SUMBAR: 2 Warga Lunang Jatuh ke Sungai dan Pengangguran Sumbar Turun 0,11 Persen

3. Pembersihan Material Lonsor pada Jalur Malalak Tuntas, Lalu Lintas Kembali Normal

KEPALA Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar, Era Sukma Munaf menyebut pengerjaan pembersihan material lonsor di ruas jalan Malalak tuntas. Siang ini jalur tersebut sudah bisa kembali dilalui secara normal.

"Kemaren proses pembersihan material masih berlansung, sehingga skema buka tutup diberlakukan. Sekarang sudah tuntas dan sudah normal," ucap Era Sukma di Agam, Selasa (14/5/2024).

Sebelumnya, jalur Malalak tersebut sempat terputus akibat lonsor pada Sabtu (11/5) lalu. Berhubung jalur tersebut merupakan alternatif utama pengganti jalur Padang-Bukittinggi yang amblas di kawasan Lembah Anai, maka pengerjaannya langsung dikebut.

"Kemarin sudah bisa dilalui, tapi masih buka tutup. Sebab fokus kita yang penting bisa terbuka dan dilalui," ungkapnya.

Dikatakannya, selain jalur via Malalak, jalur Padang-Bukittinggi sebenarnya juga bisa dilalui melewati Solok, tetapi harus memutar, sehingga secara jarak dan waktu tempuh menjadi lebih lama.

Apalagi, kondisi jalur tersebut juga rawan longsor, sehingga pengendara perlu kehati-hatian lebih ketika melewatinya. Oleh sebab itu, pihaknya lebih mendorong masyarakat untuk menggunakan jalur Malalak sebagai jalur alternatif Padang-Bukittinggi.

Agar sisa material lonsor di badan jalan tidak menyebabkan jalan licin, sambung era sukma, pihaknya juga telah minta dukungan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Agam untuk melakukan penyiraman.

Era Sukma juga mengingatkan seluruh pengendara untuk tetap waspada saat melewati jalur tersebut karena potensi hujan di kawasan itu masih tinggi.

"Jalur ini secara jarak dan waktu tempuh, memang termasuk yang paling dekat dan cepat. Kendati demikian, pengendara tetap diminta untuk berhati-hati saat melintas karena cuaca sulit kita prediksi," imbau Kadis BMCKTR.

Sebagai langkah antisipasi, ia juga menyebut, pihaknya akan tetap mensiagakan alat berat di sekitar area tersebut untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu lonsor kembali terjadi.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved