Citizen Journalism
Opini Perjuangan Buruh: Terukir dalam Sejarah & Tercermin dalam Bahasa
TANGGAL 1 Mei adalah Hari Buruh Internasional, tetapi tidak hanya itu, di balik gelombang demonstrasi
Oleh Ike Revita,Penulis adalah Dosen Prodi Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (FIB Unand)
Sejarah merajut perjuangan buruh dalam setiap jahitan kata, mengukir keberanian dan keteguhan dalam bahasa yang menyuarakan hak-hak yang terabaikan-Ike Revita
TANGGAL 1 Mei adalah Hari Buruh Internasional, tetapi tidak hanya itu, di balik gelombang demonstrasi dan tuntutan hak, terukir kisah panjang perjuangan kaum buruh yang penuh pengorbanan dan keringat. Sejarah mencatat perjuangan ini, dan bahasa yang mereka gunakan untuk berbicara tentangnya juga.
Bahasa buruh, yang biasanya dikaitkan dengan bahasa gaul dan slang, lebih dari sekedar kumpulan kata. Di balik kata-kata yang indah dan penuh arti ada cerita tentang perjuangan, kerja sama, dan keinginan untuk mengubah kehidupan.
Bahasa buruh berasal dari kebutuhan untuk berkomunikasi dan bersaudara dengan karyawan. Di masa lalu, orang yang bekerja di pabrik dan pertambangan seringkali menggunakan bahasa resmi, yang seringkali tidak dipahami atau tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Bahasa buruh juga berfungsi sebagai alat komunikasi alternatif, yang memungkinkan mereka untuk saling menguatkan dan melawan penindasan.
Misalnya, istilah ‘buruh’ memiliki sejarah yang panjang. Ini adalah istilah yang telah digunakan sebelumnya untuk menggambarkan budak atau budak belian.
Namun, para pekerja mulai menggunakan kata ini seiring waktu untuk menunjukkan identitas dan persatuan mereka. Bahasa lain, seperti kongko-kongko yang berarti berkumpul’, atau cabut, yang berarti pulang.
Bahasa yang digunakan oleh para pekerja juga berkembang seiring waktu.
Di era komputer dan internet saat ini, bahasa gaul dan slang yang digunakan oleh karyawan semakin beragam dan kreatif. Kata-kata seperti gue dan gue-lo bukan hanya menunjukkan rasa akrab, tetapi juga menjadi identitas dan ciri khas komunitas buruh kontemporer.
MAN IC Padang Pariaman Menebar Harapan Jemput Masa Depan: Berakit-rakit ke Hulu, Berenang ke Tepian |
![]() |
---|
Kuliah Kerja Nyata: Program Mahasiswa di Indonesia Serupa, Bakti Siswa & Magang Industri di Malaysia |
![]() |
---|
Opini Ruang Kota Tanpa Asap: Car Free Day Antara Negara Serumpun Indonesia & Malaysia |
![]() |
---|
Opini Bahasa Melayu: Bila Percuma di Malaysia, Gratis di Indonesia |
![]() |
---|
UNP Pelatihan Emotional Spritual Question di SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Sumatera Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.