Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Erupsi Marapi Meningkat di Bulan Maret dan KRI Teluk Bone Terdampar di Pariaman

Pada bulan Februari 2024, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi mencatat sebanyak 62 kali Letusan dan 1112 Hembusan.

Editor: Rahmadi
Dok. Pos PGA Bukittinggi
Visualisasi Gunung Marapi dari Pos PGA Bukittinggi, Senin (1/4/2024). 

Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh

 Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Baca juga: Gunung Marapi Erupsi Lagi, Letusan Tercatat 2 Kali hingga Siang Ini

Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.

Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).

 
2. Jangkar dan Tali Penahan Putus, KRI Teluk Bone Terdampar di Pantai Pariaman
Akibat kondisi badai dan angin kencang sepekan belakang,Kapal Perang KRI Teluk Bone 511 yang terparkir di Perairan Kota Pariaman terbawa ke tepi pantai, Minggu (31/3/2024).

Kepala Dinas Perhubungan Kota Pariaman Afwandi, mengatakan, kapal terseret ke tepi pantai sekira pukul 15.00 WIB.

Saat itu kondisi cuaca di perairan Pariaman sudah tidak menentu, angin kencang dan pasang tinggi.

"Ini terjadi karena keempat tali penahan kapal dan jangkarnya putus," jelas Afwandi, Senin (1/4/2024).

Akibatnya kapal terbawa arus ke pantai Talao Pauah Pariaman, jaraknya sekira 50 meter dari tempat pedagang berjualan.

Baca juga: KRI Teluk Bone 511 Masih Terombang-ambing Laut Pariaman, Masyarakat Minta Segera Diangkat

Sejumlah kepala OPD dan TNI AL melihat langsung kondisi kapal KRI Teluk Bone yang terdampar di tepi pantai Talao Pauah Pariaman, Senin (1/4/2023).
Sejumlah kepala OPD dan TNI AL melihat langsung kondisi kapal KRI Teluk Bone yang terdampar di tepi pantai Talao Pauah Pariaman, Senin (1/4/2023). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Afwandi menyebut, kondisi serupa ini beruntung bisa diatasi dengan cepat oleh pihaknya yang berjaga selama kapal berada di perairan Pariaman.

Kondisi terkini, keempat tali kapal sudah kembali terpasang dan posisi kapal masih terombang ambing terpapar gelombang besar di pantai Talao Pauah.

Afwandi mengaku, sejatinya kapal perang ini akan diparkirkan di dekat kerangka masjid terapung di dekat muara pantai Gandoriah.

Hanya saja, belum ada anggaran dari OPD terkait untuk merealisasikannya.

"Kalau kami, tentu sesuai tugas. Membawa kapal dan menjaganya sampai nanti terparkir dengan baik," ujar Afwandi.

Afwandi mengaku, sejak sampai di perairan Pariaman Oktober 2023, pihaknya selalu mengadakan patroli penjagaan dan pengawasan kapal bersama TNI AL.(*)

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved