Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Erupsi Marapi Meningkat di Bulan Maret dan KRI Teluk Bone Terdampar di Pariaman

Pada bulan Februari 2024, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi mencatat sebanyak 62 kali Letusan dan 1112 Hembusan.

Editor: Rahmadi
Dok. Pos PGA Bukittinggi
Visualisasi Gunung Marapi dari Pos PGA Bukittinggi, Senin (1/4/2024). 

TRIBUNPADANG.COM - Sejumlah berita populer Sumbar dapat menarik dibaca setelah tayang dalam 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Diantaranya ada update aktivitas Gunung Marapi yang mengalami peningkatan pada bulan Maret 2024 daripada bulan sebelumnya.

Petugas merekam ada puluhan kali letusan dan ribuan hembusan yang terjadi kurun waktu sebulan belakangan.

Selanjutnya ada kabar terbaru Kapal Perang KRI Teluk Bone 511 yang terparkir di Perairan Kota Pariaman terbawa ke tepi pantai, Minggu (31/3/2024).

Kapal yang belum jelas nasibnya itu terdampar ke pantai akibat dibawa angin ke arah pinggir laut.

Simak selengkapnya lewat artikel berikut ini:

1. Update Aktivitas Gunung Marapi Sumbar, Erupsi Maret Meningkat Dibanding Bulan Februari

Aktivitas Gunung Marapi mengalami peningkatan pada bulan Maret 2024 daripada bulan sebelumnya.

Pada bulan Februari 2024, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi mencatat sebanyak  62 kali Letusan dan 1112 Hembusan.

"Erupsi Letusan dan Hembusan terbanyak terjadi pada tanggal 25 Februari, yaitu sebanyak 7 Letusan dan 79 Hembusan," kata petugas Pos PGA Bukittinggi, Ahmad Rifandi, Senin (1/4/2024).

Sementara itu, pada bulan Maret 2024, Pos PGA Bukittinggi mencatat terjadi 77 Letusan dan 1638 Hembusan.

"Erupsi Letusan terbanyak terjadi pada tanggal 3 Maret sebanyak 13 kali dan Hembusan terbanyak terjadi pada tanggal 22 Maret, yaitu sebanyak 163 kali," ujarnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Marapi Kembali Erupsi Malam Ini, Letusan Getarkan Rumah Warga

Saat ini status Gunung Marapi masih Level III (Siaga), masyarakat dihimbau agar tetap mematuhi rekomendasi.

Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) G. Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved