Literasi Digital Pasbar

SMP IT Al Kahfi Pasbar Jadikan Literasi sebagai Program Unggulan

Sejak berdiri tahun 2017 lalu, SMP IT Al Kahfi Pasaman Barat menjadi salah satu sekolah yang menjadikan program literasi atau yang biasa diseb..

|
Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Sejak berdiri tahun 2017 lalu, SMP IT Al Kahfi Pasaman Barat menjadi salah satu sekolah yang menjadikan program literasi atau yang biasa disebut dengan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebagai program unggulan dan prioritas untuk diselenggarakan. 

Oleh: Meilia Utami, Guru SMP IT Al Kahfi, Kecamatan Pasaman

 

Sejak berdiri tahun 2017 lalu, SMP IT Al Kahfi Pasaman Barat menjadi salah satu sekolah yang menjadikan program literasi atau yang biasa disebut dengan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebagai program unggulan dan prioritas untuk diselenggarakan.

GLS sangat tepat untuk menciptakan generasi muda yang literat, di tengah Indonesia yang saat ini masih mengalami darurat literasi. Dilihat dari tingkat kemampuan literasi masyarakat Indonesia yang masih rendah terutama bagi para pelajar atau siswa sekolah.

Hal ini bisa kita lihat dari survei-survei PISA tahun 2018 menyebutkan urutan Indonesia berada di nomor 74 dari 79 atau enam peringkat dari bawah. Lebih rincinya survei tersebut menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa Indonesia berada pada skor 371, sementara rata-rata negara OECD meliputi Australia, Austria, Belgia, Kanasa, Chili, Kolombia, Kosta Rika, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, dan Yunani memiliki skor 487.

UNESCO menyebutkan minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya dari 1.000 orang Indonesia hanya satu orang yang gemar membaca.

Kita tidak ingin generasi muda Indonesia merupakan generasi yang lemah, mudah terbawa arus tanpa berpikir kritis dan logis. Indonesia butuh sosok kaum muda yang cerdas, unggul dan kreatif dan sosok seperti itu tidak akan jauh dari namanya buku.

Pentingnya lembaga pendidikan memikirkan masalah ini agar generasi muda kembali gemar membaca buku, salah satu caranya yaitu dengan mengaktifkan GLS di sekolah masing-masing.

GLS mulai digaungkan Kemendikbud tahun 2015 dan dituangkan dalam Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) memiliki tujuan melakukan pembiasaan diri dan tumbuhnya perilaku positif anak didik di sekolah setiap tingkatan.

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan terkait GLS, salah satunya dengan pembiasaan membaca 15 menit sebelum proses pembelajaran dimulai. Kegiatan membaca 15 menit tentu saja waktu yang sangat singkat, namun diharapkan kegiatan tersebut menjadi pembiasaan dan mampu menjadi daya tarik bagi siswa agar aktivitas membaca juga berkembang hingga di luar lingkungan sekolah.

Di Al Kahfi GLS dikembangkan agar terarah dan mendapatkan hasil yang diinginkan. Pertama, GLS dilakukan satu kali dalam sepekan, yaitu setiap hari Sabtu pagi. Dua jam pelajaran disediakan untuk kegiatan ini. Satu jam pertama digunakan untuk kegiatan siswa bersama buku dan satu jam terakhir kegiatan siswa menulis.

Kegiatan siswa bersama buku diawali dengan kesiapan siswa sebelum memasuki kelas, sudah memastikan bahwa ia telah membawa buku bacaan non pelajaran ke kelas. Selanjutnya menggunakan waktu sebaik mungkin untuk membaca dan menggali informasi dari bahan bacaan tersebut.

Jika sudah selesai membaca sebuah buku, siswa juga diminta untuk tampil di depan teman-temannya menceritakan kembali hasil bacaan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendorong siswa agar mampu dan berani dalam menyampaikan apa yang telah dikuasainya.

Untuk kegiatan membaca, Al Kahfi memberikan sebuah nama khusus untuk program ini agar mudah diingat yaitu OMOB (one month one book) atau satu bulan satu buku. Maksud dari program ini yaitu diharapkan para siswa bisa memiliki dan membaca satu buku baru setiap bulannya.

Dalam pengadaannya sekolah melibatkan orang tua untuk memenuhi kebutuhan buku bacaan anak dan menyukseskan kegiatan OMOB ini. Tidak semua jenis buku yang boleh dibaca siswa, sebelumnya sekolah telah memberikan rekomendasi buku bacaan dan daftar judul buku yang boleh dibaca siswa kepada masing-masing orang tua.

Selama program ini berjalan, sudah terlihat banyak sekali hasil yang menakjubkan. Di antaranya para siswa sudah terbiasa untuk membaca buku baru setiap bulannya. Bahkan di luar target yang ditetapkan banyak siswa yang menyelesaikan membaca tiga hingga lima buku setiap bulannya.

Hal ini terlihat dalam form evaluasi OMOB mingguan secara tertulis yang harus diisi para siswa saat jam GLS. Kemudian tergambar dari kebiasaan siswa yang senang membaca buku untuk mengisi waktu luangnya.

Selanjutnya kita masuk dalam kegiatan siswa menulis. Para siswa diberikan waktu untuk menulis sesuai tema literasi pekanan yang telah ditetapkan oleh tim literasi Al Kahfi. Siswa boleh menulis dengan gaya penulisan masing-masing. Boleh menulis berupa puisi, artikel, cerpen dan lainnya.

Hasil tulisan tersebut dikumpulkan kepada pembina literasi masing-masing kelas untuk dikoreksi dan dikirim ke media cetak koran maupun media online. Alhamdulillah, hasil dari program menulis ini juga sangat menakjubkan sejak 2017 hingga 2024 ini sudah 1000 lebih karya siswa, guru dan kepala sekolah yang telah terbit. Baik itu di media cetak koran lokal, nasional dan juga di media online lokal maupun nasional.

Membudayakan literasi di Al Kahfi tidak hanya dituntut kepada siswa semata, di sini para guru hingga kepala sekolah menjadi role model bagi siswa baik dalam hal membaca dan menulis. Para guru juga memiliki program membaca dan untuk menulis guru-guru Al Kahfi termasuk aktif menulis di media cetak koran dan online, begitu juga kepala sekolah.

Sehingga setiap kali karya terbit akan dipajang di mading, seluruh siswa bisa melihat secara langsung karya teman temannya sesama siswa yang terbit ataupun karya para gurunya. Tentunya diharapkan dengan itu, timbul motivasi dan keinginan serupa dalam diri siswa agar ia lebih giat untuk terus membaca dan menulis.

Selanjutnya, di Al Kahfi kita juga rutin melakukan apresiasi dan reward GLS Al Kahfi. Dimulai dari apresiasi Mingguan atau bulanan berupa ucapan selamat kepada siswa dan guru Al Kahfi yang karyanya terbit di pekan tersebut di grup WhatsApp orang tua Al Kahfi setiap jenjangnya.

Kemudian yang paling ditunggu yaitu reward GLS Al Kahfi atau penghargaan siswa dan guru penggiat literasi yang dilakukan satu kali dalam satu semester. Reward ini diberikan kepada siswa dan guru yang karyanya terbit selama satu semester tersebut.

Satu persatu nantinya akan dipanggil dan diberikan reward berupa uang tunai, voucher belanja dan hard copy karya masing-masing. Di semester ganjil tahun pelajaran 2023 -2024 lalu, sekitar 200 lebih karya siswa dan guru yang mendapat reward ini.

Adapun hal yang paling mengesankan selama program GLS Al Kahfi ini berjalan yaitu bisa mendatangkan salah seorang penulis yang terkenal di Indonesia yaitu Tere Liye tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.

Berawal dari postingan Tere Liye sebelumnya melalui akun Facebook pribadinya telah membuka kesempatan bagi sekolah-sekolah yang memenuhi berbagai macam persyaratan untuk mendaftarkan diri dengan mengirimkan surat pengajuan acara ke email yang telah ditetapkan.

Dari sekian banyak sekolah yang mendaftarkan, SMP IT Al Kahfi terpilih menjadi lokasi pertama dikunjungi. Akhirnya kegiatan Workshop Menulis Bersama Tere Liye di SMP IT Al Kahfi dilaksanakan pada, Sabtu 05 Juni 2021 lalu di kompleks SMP IT Al Kahfi. Saat itu Al Kahfi baru berusia 5 tahun.

Dalam penyampaiannya, Tere Liye mengatakan bahwa salah satu alasan kuatnya memilih Al Kahfi sebagai salah satu sekolah yang dikunjungi adalah melihat dari banyaknya jumlah karya yang telah diterbitkan oleh siswa maupun guru Al Kahfi yang sudah mencapai 300 bahkan 400 karya dalam rentan waktu 2017-2021. Dan mengapresiasi program GLS yang telah berjalan.

Selain itu, Al Kahfi juga pernah didatangi oleh Duta Baca Indonesia, Gol a gong Februari 2023, ia memberikan motivasi semangat membaca dan menulis kepada para siswa.

Kemudian untuk terus meningkatkan semangat literasi para siswa Al Kahfi juga bekerja sama dengan lembaga lain dalam mengadakan berbagai kegiatan literasi, seperti bekerja sama dengan Gramedia dalam mendatangkan para penulis hebat yang dapat menginspirasi siswa serta diadakannya bazar buku untuk memudahkan siswa dalam menyukseskan program OMOB di sekolah.

Tentunya, kegiatan GLS di Al Kahfi harus terus dievaluasi dan melakukan inovasi terbaru yang sesuai dengan perkembangan zaman. Serta terus aktif melanjutkan program yang telah ada dan terus mengembangkan sayap untuk terus mengudara.

Salah satunya dengan diadakan Tribun Academy ini semoga nantinya bisa menjadi salah satu pintu untuk berlabuhnya karya siswa dan guru Al Kahfi. Kemudian, selain Al Kahfi saya berharap semua sekolah di Indonesia khususnya di Pasaman Barat peduli tentang hal ini, membudayakan literasi di lembaga pendidikan masing-masing. Agar kelak bisa mencetak dan melahirkan generasi yang literat, generasi cerdas dan generasi yang diharapkan bangsa. (*)

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved