Kabupaten Padang Pariaman
Operasi Tidak Berhasil, Korban Luka Tembak di Padang Pariaman Jalani Hidup Bersama Sebutir Peluru
Bela Cintia adalah korban luka tembak yang sampai saat ini belum jelas pelakunya, sejak pihak keluarga membuat laporan ke Polres Pariaman, Kamis ..
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
Lima hari awal menjalani harinya bersama satu butir peluru, Bela tidak bisa bergerak sedikitpun, hanya menangis.
Semua aktifitas seperti makan, minum dan buang air besar ia lakukan dalam kondisi terlentang.
Setiap hari ia juga harus melawan rasa takut pada jarum suntik, yang puluhan kali bersarang di badannya selama menjalani perawatan.
Saat hari keenam, Bela mendapat lampu hijau dari dokter untuk kembali ke rumah.
Bela yang sudah berhari-hari terkapar, akhirnya, memberanikan diri untuk meninggalkan kasurnya. Coba menggerakkan badan dan berjalan.
Sampai di rumah Bela masih belum bisa beraktifitas normal, rasa sakit masih menggerogoti hari-harinya.
Baca juga: Kasus Polisi Tembak Polisi di Bogor, Densus 88 Bantah: Tertembak Bukan Ditembak
"Beberapa hari masih menahan sakit, sebelum akhirnya ia bisa beradaptasi dan beraktifitas, meski hanya aktifitas ringan," jelas Leni.
Selama di rumah ia sempat mengalami demam dan pusing, hanya saja Leni tidak bisa memastikan apakah itu dampak dari kehadiran peluru di perut Bela.
Meski sudah pulang ke rumah, sekali dua pekan Bela tetap menjalani kontrol ke RSUD Pariaman.
Ia pergi kontrol ditemani oleh ibu dan pamannya. Untuk sampai ke RSUD Pariaman, Leni harus mengeluarkan uang sebanyak Rp100 ribu untuk biaya transportasi.
Kondisi keuangan yang pas-pasan membuat ibu rumah tangga itu harus meminjam ke tetangga dan sanak saudara.
"Saya mau anak saya lekas sembuh, meski harus minjam sana sini tidak masalah yang penting sembuh," ujar ibu rumah tangga itu.
Di tengah kondisi sedang menjalani ibadah puasa keduanya, memulai perjalanan untuk kontrol menggunakan ojek, lalu naik angkutan umum dan kembali naik ojek untuk sampai ke RSUD Pariaman.
Setelah kontrol kedua ini, Bela masih harus menjalani minimal empat kali kontrol lagi, sampai luka bekas operasi yang gagal kering.
"Berdasarkan anjuran dokter, Bela baru bisa menjalani operasi lagi dua bulan ke depan," katanya sembari menunggu di ruang tunggu pengambilan obat RSUD Pariaman, Kamis (21/3/2024).
Berpotensi Cuaca Ekstrem, BPBD Padang Pariaman Ingatkan Daerah Perbukitan Waspada Bencana Longsor |
![]() |
---|
Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Petakan Titik Rawan Bencana Hidrometeorologi di Padang Pariaman |
![]() |
---|
BPBD Padang Pariaman Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem, Musim Penghujan Berlangsung Lebih Awal |
![]() |
---|
Wabup Padang Pariaman Rahmat Hidayat Maklumi Pengusiran Warga Kapalo Hilalang Saat Mediasi |
![]() |
---|
Warga Kapalo Hilalang Usir Wabup Padang Pariaman Rahmat Hidayat Saat Audiensi di Kantor Nagari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.