Banjir di Pesisir Selatan
Menteri PUPR Basuki Duga Ilegal Logging Penyebab Bencana Banjir di Pesisir Selatan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menduga ilegal logging atau penebangan liar menjadi penyebab bencana banjir di P
Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PESISIR SELATAN - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menduga ilegal logging atau penebangan liar menjadi penyebab bencana banjir di Pesisir Selatan.
Hal ini disampaikan Basuki saat meninjau langsung lokasi bencana banjir di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, Senin (11/3/2024).
Basuki mencurigai adanya illegal logging atau penebangan liar di hutan yang menjadi penyebab banjir bandang terjadi. Kemungkinan penyebab banjir yang lain adalah hujan ekstrem.
"Kalau ada galodo atau banjir bandang, ada dua kemungkinan. Mungkin ada illegal logging di atas atau karena curah hujan yang ekstrem," ujar Basuki dilansir dari Kompas.com, Selasa (12/3/2024).
Padahal menurut Basuki, sebelumnya kualitas air di Pesisir Selatan sangat baik, tercermin dari tampilan air yang bening.
Baca juga: Pemerintah akan Perbaiki Rumah Rusak berat Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan
"Sebetulnya sebelum ada banjir, airnya juga bening. Saya lihat di Bendung Sawah Laweh yang nanti juga akan kita lihat, itu airnya bening. Pasti catchment-nya masih baik," tuturnya.
Sementara dilaporkan curah hujan di Kabupaten Pesisir Selatan sebelum bencana terjadi mencari 400 milimeter per hari.
"Curah hujan yang esktrem itu kalau (menurut) BMKG lebih dari 150 milimeter per hari, itu sudah ekstrem. Ini katanya sampai 400 milimeter per hari," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Basuki menjelaskan bahwa Kementerian PUPR bertanggung jawab untuk menangani prasarana umum yang rusak, seperti jalan, jembatan, kantor, masjid, dan perumahan.
Baca juga: Kepala BNPB: 78.877 Orang Akibat Banjir di Sumatera Barat, 30 Orang Meninggal Dunia
Terkait perumahan, Direktorat Jenderal Perumahan akan berkoordinasi dengan BNPB untuk menentukan penanganan yang tepat bagi masyarakat terdampak dengan kondisi rumah rusak ringan, sedang hingga berat.
Basuki menargetkan, pembersihan area terdampak bencana berlangsung satu minggu dan penanganan longsor di tebing sungai menggunakan sheet pile beres dalam dua minggu.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Basuki Curigai Pembalakan Liar Jadi Penyebab Banjir Sumbar",
Banjir Setinggi Lutut Landa Kampung Lubuk Sarik Pessel Sumbar, Warga Mulai Bersihkan Sisa Air |
![]() |
---|
Banjir Malam Hari di Pesisir Selatan Sumbar: 345 Rumah Terendam, 1.000 Jiwa Terdampak |
![]() |
---|
Diguyur Hujan Lebat Sejak Sore, Nagari Kambang Utara Pesisir Selatan Sumbar Diterjang Banjir |
![]() |
---|
101 KK di Pelangai Gadang Pesisir Selatan Terdampak Banjir, Material Kayu dan Lumpur Berserakan |
![]() |
---|
Satu Ekskavator Dikerahkan Bersihkan Material Banjir di Nagari Pelangai Gadang Pesisir Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.