Disertasi tentang Branding Perkuat Citra Desa Pandai Sikek, Antarkan Riki Iskandar Raih Gelar Doktor

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Putra Indonesia Yayasan Perguruan Tinggi Komputer (UPI-YPTK), Riki Iskandar resmi menyandang gelar doktor.

Ia pada Jumat (8/3/2024) berhasil mempertahankan Disertasinya dihadapan tujuh orang penguji dalam sidang terbuka promotor doktor.

Diketahui, Riki mendapat gelar doktor dari Program Studi Seni Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Adapun Disertasi Riki berjudul:"Desain Identitas Visual Brand untuk Perkuat Citra Pandai Sikek Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar Sumatra Barat."

Baca juga: Raih Predikat Cumlaude, Widia Marta Dosen UPI YPTK Padang Resmi Sandang Gelar Doktor

Riki Iskandar dalam melahirkan karya disertasinya dibimbing dua opromotor, yakni Prof Dr Guntur dan Dr Agung Eko Waspada.

Riki dinyatakan lulus, seiring pengumuman dari Ketua Penguji yakni Prof Sunarmi. Ia lulus dengan nilai 3,78.

"Setelah dilakukan pendalaman dan penilaian oleh para penguji maka dinyatakan lulus dengan nilai 3,78. Dengan demikian saudara promovendus telah lulus dari program studi seni program doktor Pascasarjana ISI Surakarta dengan predikat sangat memuaskan," ujar Ketua Penguji Prof Sunarmi.

Sebelumnya, saat ujian terbuka, Riki menjabarkan detail mengenai lokus dan kajian dalam disertasinya.

Pandai Sikek, kata dia, merupakan Desa yang menjadi produsen kain songket dengan ciri khas motif dan teknik tradisional.

Sistem matrilineal, menurutnya memberikan peran utama kepada perempuan dalam produksi songket yang diwariskan ibu ke anak perempuan.

Baca juga: Widia Marta Dosen UPI Padang Jalani Sidang Promotor Doktor, Ciptakan Maskot Danau Singkarak

Desa Pandai Sikek, lanjut Riki membangun reputasi sebagai pusat kain songket terkemuka, yang menarik wisatawan untuk mengenal proses pembuatan kain songket dan membeli produk asli songket 

Reputasi yang kuat akhirnya memberikan kontribusi yang signifikan kepada ekonomi lokal di daerah tersebut.

"Dengan demikian desa ini menjadi kunci sukses dalam mempertahankan tradisi, mendukung ekonomi lokal dan menarik minat wisatawan melalui keahlian khusus dalam pembuatan kain songket," ujar Riki menegaskan latar belakang disertasinya.

Riki kemudian menjabarkan mengenai brand, yang luarannya adalah branding yang fungsinya membangun brand identity dan mencapai brand image.

Sementara, brand identity itu menurutnya sebuah brand yang terlihat dimata konsumen serta target audience. Adapun brand image adalah citra yang terbangun oleh pandangan dan persepsi konsumen berdasarkan pengalaman serta interaksi yang mereka rasakan.