Longsor di Solok

Tertimbun Tanah Longsor 30 Meter, Jalan di Nagari Garabak Data Baru Bisa Dilewati Sepeda Motor

Sudah tiga pekan tanah longsor timbun akses jalan ke Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Akibatnya, tanah ..

Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Tangkapan layar kondisi jalan di Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok. 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Sudah tiga pekan tanah longsor timbun akses jalan ke Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Akibatnya, tanah longsor menimbun badan jalan dan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.

Saat dikonfirmasi TribunPadang.com, Wali Nagari Garabak Data, Pardinal mengatakan bahwa saat ini jalan masih tertimbun oleh material longsor.

"Longsor sulit dibersihkan karena saat ini hujan terus turun," katanya, Jumat (26/1/2024).

Pardinal menyebutkan, sampai hari ini alat masih bekerja untuk membersihkan jalanan dari longsor.

"Selain hujan, tanah longsor sulit dibersihkan karena juga terimpit kayu besar," ujar Pardinal.

Pardinal menuturkan, jalan bisa dilewati baru menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Longsor di Lima Puluh Kota, Akses Jalan Sumbar-Riau di Lubuk Alai Sempat Tak Bisa Dilewati

"Jika hari hujan, maka motor pun tidak bisa lewat," tutur Pardinal.

Pardinal berharap ada bantuan yang besar untuk membantu membersihkan jalan yang tertimbun longsor.

"Kami butuh bantuan alat karena longsor menimbun 30 meter jalan di Garabak Data," pungkasnya.

Hujan Terus Menerus, Petani Khawatir

Akibat intensitas hujan tinggi, sejumlah petani di Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok cemaskan hasil panen bawang merah menurun.

Salah seorang petani, Delfi mengatakan bahwa sudah sepekan hujan terus turun di Nagari Alahan Panjang.

"Hujan turun dengan intensitas tinggi, sehingga membuat kami tidak bisa pergi ke ladang bawang merah," katanya, Selasa (23/1/2024).

Delfi menyebutkan, disebabkan hujan terus tentu perawatan bawang merah menjadi semakin sulit.

"Perawatan yang petani berikan tidak maksimal karena jika hujan, bawang merah tidak bisa disemprotkan pestisida," ujar Delfi.

Delfi menuturkan, kondisi hujan terus menerus bisa mendatangkan penyakit pada tanaman bawang merah.

"Daun bawang merah akan menjadi lunak sehingga rentan untuk terjadi pembusukan daun," tutur Delfi.

Delfi mengungkapkan, jika kondisi seperti ini terus dirinya khawatir hasil panen bawang merah miliknya menurun.

"Jika perawatan tidak maksimal, hasil panen akan menurun sehingga hasil penjualan tidak akan menguntungkan," ungkap Delfi.

Kemudian, petani lain Rafki mengatakan dirinya cemas dengan kondisi bawang merah di ladang karena hujan terus menerus.

Baca juga: Pasokan Bertambah, Harga Telur, Beras, hingga Bawang Merah di Padang Panjang Turun Harga

"Bawang merah milik saya sebulan lagi panen, dan perlu matahari yang cukup agar panen maksimal," kata Rafki.

Rafki berharap kondisi cuaca di Alahan Panjang dapat kembali normal.

"Tidak hujan terus seperti sekarang, karena pergi ke ladang saja tidak bisa," pungkasnya.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved