Pemilu 2024

Sambangi Kota Solok, Anies Baswedan Datangi Kawasan Sawah Solok Bertemu Petani

Pasca hadiri acara Desak Anies di Lapangan Cindua Mato, Kabupaten Tanah Datar, Anies Baswedan langsung bertolak ke Area Sawah Solok

Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Rahmadi
Tribunpadang.com/Ghaffar Ramdi
Warga ramai menyambut kedatangan Anies Baswedan di Kawasan Sawah Solok, Kota Solok, Rabu (3/1/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK- Pasca hadiri acara Desak Anies di Lapangan Cindua Mato, Kabupaten Tanah Datar, Anies Baswedan langsung bertolak ke Area Sawah Solok dalam agenda Kolompencapir bersama masyarakat Kota Solok, Rabu (3/12/2024).

Pantauan TribunPadang.com, agenda Kolompencapir dihadiri oleh petani, simpatisan serta tim sukses daerah pasangan Anies-Muhaimin.

Kemudian, kedatangan Anies ke area Sawah Solok turut dijaga ketat oleh aparat kepolisian dari Polres Solok Kota.

Anies beserta tim tiba di Area Sawah Solok sekitar pukul 14.45 dan langsung menemui sejumlah petani padi di Kota Solok.

Salah seorang petani, Edi mengatakan bahwa dirinya sudah sejak pagi menunggu kedatangan Anies Baswedan.

Baca juga: Desak Anies di Sumbar Pindah karena Tak Dapat Izin, Anies: Jangan Bayangkan Ini Sesuatu yang Berat

"Saya sudah menunggu sejak pagi bersama petani lainnya di kawasan sawah Solok," katanya.

Wahyudi menyebutkan, dirinya bersama petani lain akan menyampaikan beberapa aspirasi kepada Anies.

"Kami nanti menyampaikan tentang mahalnya harga pupuk pada sekarang ini," ujar Edi.

Edi mengungkapkan bahwa dirinya senang bisa bertemu langsung dengan Anies Baswedan.

"Biasanya kami hanya melihat di TV, tapi sekarang beliau datang langsung ke bertemu kami di sawah," ungkap Wahyudi.

Baca juga: Janji Capres Anies untuk Sumbar: Reaktivasi Kereta Api, Bangun Stadion hingga Perbaikan Jalan

Kemudian, petani lain Maidania turut menyampaikan aspirasi kepada Anies Baswedan.

"Kami sering tidak kebagian pupuk subsidi dari pemerintah," kata Nia membuka penyampaian aspirasinya.

Nia mengungkapkan, selama ini kami berhasil dengan produk pertanian, tapi sering harga tidak berpihak kepada petani.

"Biaya pertanian kami tinggi, tapi hasilnya kadang berbanding terbalik dengan keuntungan yang kami peroleh," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved