Gempa di Jepang

Nasib Ratusan Pekerja Sumbar di Jepang Pasca Gempa 7,5 M, BP3MI Masih Tunggu Info dari KBRI

Gempa bumi dahsyat magnitudo 7,5 mengguncang Jepang di hari pertama tahun 2024 pada Senin (1/1) hingga memicu gelombang tsunami.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
Tribunnews.com
Foto udara yang disediakan oleh Jiji Press ini menunjukkan asap mengepul dari kebakaran rumah (kanan atas) bersama dengan kerusakan lainnya di sepanjang pantai di kota Noto, prefektur Ishikawa pada 2 Januari 2024, sehari setelah gempa besar berkekuatan 7,5 skala Richter melanda Noto wilayah di prefektur Ishikawa. BP3MI Sumbar masih belum mengetahui kondisi pekerja migran Sumbar di sana. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Gempa bumi dahsyat magnitudo 7,5 mengguncang Jepang di hari pertama tahun 2024 pada Senin (1/1) hingga memicu gelombang tsunami.

Lalu bagaimana nasib pekerja migran Indonesia (PMI) asal Sumatera Barat di Jepang?

Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Sumatera Barat (BP3MI) Sumbar Bayu Aryadhi mengatakan pihaknya masih belum mengetahui kondisi pekerja migran Sumbar di sana.

Pihaknya masih menunggu informasi dari KBRI Jepang.

"Kami masih menunggu informasi dari KBRI Jepang," ujar Bayu, Selasa (2/12/2023)

Ia menambahkan terdapat 231 pekerja Sumbar yang terdata di Jepang

"231 orang itu data Pekerja migran indonesia asal Sumbar yang tercatat pada sistem BP2MI," katanya.

Ia berharap semoga tidak ada warga Sumbar yang menjadi korban gempa di Jepang tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS Gempa Bumi Magnitudo 5,4 Guncang Sumatera Barat, Pusat 130 Km Barat Daya Pasaman Barat

30 Orang Tewas

Menurut pejabat prefektur Ishikawa, setidaknya 30 orang kini dipastikan tewas, setelah adanya gempa 7,6 skala richter yang mengguncang Jepang pada Senin (1/1/2024) kemarin.

Dikutip dari Tribunnews.com, berikut adalah rinciannya:

a. Di kota Wajima, 15 orang dipastikan tewas.

b. Di Suzu, di ujung Semenanjung Noto, 6 orang tewas

c. Di Nanao lima orang tewas.

d. Jumlah korban jiwa - oleh pemerintah Prefektur Ishikawa setempat - juga mencakup:

- satu orang di Hakui

- dua orang di kota Anamizu

- satu di kota Shika

Baca juga: Selama 2023, Sumbar dan Sekitar Dihoyak Gempa 768 Kali, 33 di Antaranya Dirasakan Masyarakat

Diketahui, gempa tersebut merusak 1.000 rumah di kota pesisir Suzu.

Gempa tersebut juga merusak sebuah kuil dan beberapa kuburan di kota tersebut.

"Situasinya sangat buruk," ujar Walikota Suzu, Masuhiro Izumiya, Selasa (2/1/2024), dikutip dari Al Jazeera.

Pihak berwenang mengatakan upaya penyelamatan terhambat oleh kerusakan jalan dan sulit memperkirakan dampak yang ditimbulkan.

Namun peringatan awal tsunami, yang kemudian diturunkan, dicabut pada Selasa pagi.

Kantor Meteorologi Jepang mengatakan negara itu telah dilanda 155 gempa bumi sejak gempa pertama terjadi pada hari Senin.

Hampir 100.000 orang di sembilan prefektur dievakuasi dan bermalam di gedung olahraga dan gimnasium sekolah, yang biasa digunakan sebagai pusat evakuasi dalam keadaan darurat di Jepang.

Hampir 33.000 rumah tangga masih mengalami pemadaman listrik di prefektur Ishikawa pada Selasa pagi, menurut situs web Hokuriku Electric Power. NHK mengatakan sebagian besar wilayah di Semenanjung Noto bagian utara juga tanpa air.(*)

 

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved