Cabai, Rokok Kretek hingga Beras jadi Penyebab Inflasi Sumbar Desember 2023, Sebesar 2,47 Persen

Kenaikan harga cabai, rokok kretek hingga beras menjadi biang kerok terbesar inflasi di Sumatera Barat per Desember 2023.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto Selasa (1/8/2023). Kenaikan harga cabai, rokok kretek hingga beras menjadi biang kerok terbesar inflasi di Sumatera Barat per Desember 2023 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Kenaikan harga cabai, rokok kretek hingga beras menjadi biang kerok terbesar  inflasi di Sumatera Barat per Desember 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat inflasi di Sumbar per Desember 2023  Pada Desember 2023, inflasi Year on Year (y-on-y) dan Year to Date (y-to-d) sebesar 2,47 persen dengan IHK sebesar 117,55. 

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang dapat memberikan informasi mengenai perkembangan harga barang/jasa yang dibayar oleh konsumen. 

Penghitungan IHK ditujukan untuk mengetahui perubahan harga dari sekelompok barang/jasa yang pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat.

"Inflasi Kota Padang sebesar 2,55 persen dengan IHK sebesar 117,62 dan Kota Bukittinggi sebesar 1,88 persen dengan IHK sebesar 117,02. Secara agregat, inflasi y-on-y dan y-to-d  gabungan 2 Kota sebesar 2,47 persen dengan IHK sebesar 117,55," ujarnya, Selasa (2/1/2024).

Baca juga: Atasi Inflasi, Pemko Pariaman Canangkan Gerakan Menanam Cabai

Ia menambahkan sementara secara Month to Month (m-to-m) terjadi inflasi di Kota Padang sebesar 0,34 persen dan di Kota Bukittinggi terjadi deflasi sebesar 0,14 persen. Secara agregat, Gabungan 2 Kota tercatat mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,28 persen.

Sugeng nengatakan andil komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi y-on-y Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Desember 2023 antara lain cabai merah sebesar 0,65 persen; rokok kretek filter sebesar 0,27 persen; beras sebesar 0,26 persen.

Lalu ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,25 persen; bawang merah sebesar 0,20 persen; emas perhiasan sebesar 0,15 persen; mobil sebesar 0,12 persen; kentang dan rokok putih masingmasing sebesar 0,08 persen; angkutan udara sebesar 0,07 persen dan beberapa komoditas lainnya. 

Sementara itu, andil komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi y-on-y antara lain daging ayam ras sebesar 0,19 persen; ikan gembolo/ikan aso-aso sebesar 0,12 persen; kangkung sebesar 0,06 persen; bayam sebesar 0,04 persen.

Kemudian telur ayam ras; jengkol; ayam hidup; ikan dencis; dan daging sapi masing-masing sebesar 0,03 persen; jeruk sebesar 0,02 persen; dan beberapa komoditas lainnya.

Baca juga: Inflasi Sumbar Per November 2023 Sebesar 3,14 Persen YoY, Dipengaruhi Kenaikan Harga Cabai Merah

Andil komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi m-to-m Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Desember 2023 antara lain angkutan udara sebesar 0,19 persen; bawang merah sebesar 0,17 persen; tomat sebesar 0,04 persen; emas perhiasan sebesar 0,03 persen; mobil; daging ayam ras; wortel; gula pasir; beras; dan pepaya masing-masing sebesar 0,01 persen; serta beberapa komoditas lainnya.

Lalu andil komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi m-to-m. Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Desember 2023 adalah cabai merah sebesar 0,10 persen. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved