BERITA POPULER SUMBAR
POPULER SUMBAR: Jalan Lintas Sumbar-Riau Ditutup Kamis, Jumlah Kunjungan Wisatawan Menurun
Berita populer Sumbar Jalan Lintas Sumbar-Riau Ditutup Kamis dan Jumlah Kunjungan Wisatawan Menurun.
TRIBUNPADANG.COM - Berikut berita populer Sumbar selama 24 jam terakhir tayang di TribunPadang.com.
Ada berita tentang Jalan Lintas Sumbar-Riau Ditutup Kamis dan Jumlah Kunjungan Wisatawan Menurun.
Simak berita selengkapnya:
1. Jalan Lintas Sumbar-Riau Ditutup Kamis Mulai Pukul 08.00 WIB, Pengendara Bisa Lewat Jalur Alternatif
Akses Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang menghubungkan Sumatera Barat - Riau akan ditutup sementara besok, Kamis (28/12/2023).
Melalui pernyataan resminya, Kapolres Lima Puluh Kota, AKBP Ricardo Condrat Yusuf, mengatakan penutupan jalan tersebut dilakukan untuk membersihkan tanah dan memperbaiki jalan yang terban.
"Kami dari Polres Lima Puluh Kota menginformasikan hasil koordinasi kami bersama unsur Forkompinda dan Balai Jalan Sumbar pada hari Kamis (28/12/2023) besok untuk ruas jalan Sumatera Barat - Riau maupun sebaliknya akan dilaksanakan penutupan," katanya.
"Karena masih ada beberapa ruas jalan yang longsor dan terban atau amblas akan dilaksanakan perbaikan," sambungnya.
Baca juga: Jalan Lintas Sumbar-Riau Ditutup Kamis, Penutupan Dimulai dari Tugu Adipura hingga Pangkalan
Dikatakan Ricardo, penutupan akan dilakukan dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, atau sesuai dengan situasi di lapangan.
Ricardo menghimbau agar pengendara menggunakan jalur alternatif yang sudah diberitahukan.
"Untuk pengendara yang malam ini melintas di kawasan Lima Puluh Kota yang rawan longsor agar tidak memaksakan perjalanan dan memanfaatkan tempat area atau tempat parkir yang aman, mengingat saat ini situasi cuaca di Lima Puluh Kota masih cenderung hujan," imbaunya.
Pengendara dari Sumatera Barat yang hendak menuju Riau, bisa menggunakan jalur alternatif melewati Sijunjung menuju Kiliran Jao.
Hal serupa juga berlaku sebaliknya bagi pengendara yang berasal dari Riau menuju Sumatera Barat.
Baca juga: Jalan Lintas Sumbar-Riau Ditutup Kamis Mulai Pukul 08.00 WIB, Pengendara Bisa Lewat Jalur Alternatif
Belum Normal
Kondisi arus lalu lintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Sumatera Barat-Riau di Lima Puluh Kota belum bisa dilewati secara normal, Rabu (27/12/2023).
Kalaksa BPBD Lima Puluh Kota, Rahmadinol mengatakan tadi malam sempat kembali terjadi longsor dan menutup arus lalu lintas.
Namun, ia mengatakan saat ini jalan sudah bisa dilewati dengan sistem buka tutup.
"Tadi malam sempat longsor dan tertutup kembali, tapi tadi pagi sudah bisa dilewati dengan sistem buka tutup hingga saat ini," jelasnya.
Rahmadinol menyebutkan hingga saat ini tim masih berada dilapangan untuk membersihkan material longsor yang menghambat.
"Kita juga dibantu oleh tim dari Balai Jalan Nasional Sumatera untuk melakukan pembersihan," katanya.
Baca juga: Imbas Longsor di Pangkalan Lima Puluh Kota, Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Sumbar Menurun
Rahmadinol menyarankan agar para pengendara mencari jalur alternatif lain karena potensi longsor di jalan lintas Sumbar-Riau masih tinggi.
"Kita mengimbau para pengendara agar mencari jalan alternatif lain seperti melewati Kiliran Jao, karena potensi longsor masih tinggi," pungkasnya.
Jalan Alternatif Sumbar-Riau
Akses jalan Sumbar-Riau putus total akibat longsor yang melanda sejumlah titik di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kondisi ini memaksa pengendara untuk menggunakan jalur alternatif Riau Sumbar.
Pengendara dapat menggunakan Jalur alternatif Sumbar Riau melewati daerah dengan urutan Lintau-Sijunjung-Kiliranjao-Lubuk Jambi-Teluk Kuantan-Pekanbaru, begitupun sebaliknya.
Biasanya pengendara bisa menempuh perjalanan Pekanbaru Ke Payakumbuh dalam waktu 4 hingga 5 jam.
Namun jika melewati jalur alternatif Riau Sumbar harus menghabiskan waktu 9 Jam lebih.
Baca juga: Jalur Sumbar-Riau Masih Buka Tutup Pasca Longsor, Pengendara Disarankan cari Jalan Alternatif
Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat mengatakan, pengalihan ini sementara, sembari menunggu kondisi normal kembali.
Diungkapkan Taufiq, untuk longsor saat ini masih dalam proses pembersihan material. Pihak terkait masih berupaya untuk melancarkan kembali arus lalu lintas.
"Untuk itu menghindari masyarakat kita terjebak (jika melintas di sana), dialihkan lah seperti itu (lewat Kuansing)," jelasnya dilansir dari TribunPekanbaru.com, Selasa (26/12/2023).
Kondisi terkini diungkapkan Taufiq, ada dua titik longsor. Antara lain di kelok 17, Km 35 Nagari Harau, Kecamatan Harau dan di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan.
"Lalu ada 3 titik lokasi banjir, di Sopang, depan Polsek Pangkalan, dan Masjid Raya Pangkalan," ungkap Taufiq.
"Ini lah yang kita arahkan kepada pengguna jalan, supaya tidak terjebak di sana. Mungkin ada kegiatan yang urgen ke Sumbar. Kalau tidak, himbauan saya tetap di rumah. Sekiranya tidak ada keperluan yang penting dan sebagainya," imbuh mantan Kapolres Rohul ini.
Baca juga: Jalan Sumbar-Riau di Lima Puluh Kota Kembali Dibuka Pasca Longsor, Akses Masih Buka Tutup
2. Imbas Longsor di Pangkalan Lima Puluh Kota, Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Sumbar Menurun
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menyebut adanya penurunan kunjungan wisatawan dari luar provinsi akibat longsor di Jalan Lintas Sumbar-Riau yang menututp akses Sumbar, Rabu (27/12/2023).
Sebelumnya terjadi longsor di puluhan titik Jalan Lintas Sumbar-Riau, tepatnya di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, pada Selasa (26/12/2023).
Akses jalan ini tidak dapat dilewati oleh masyarakat pada saat sedang cuti bersama Natal 2023. Biasanya, masyarakat banyak memanfaatkan momentum cuti bersama ini untuk berkunjung ke lokasi objek wisata yang ada di Sumbar.
"Untuk penurunan kunjungan wisatawan, sudah jelas pasti ada. Karena memang, jalur utama masuk ke Sumbar yang terganggu," kata Mahyeldi Ansharullah.
Baca juga: Longsor Putus Jalinsum Sumbar-Riau di Lima Puluh Kota, Petugas Masih Berjibaku Bersihkan Material
Mahyeldi mengatakan bahwa untuk wisatawan dari luar Provinsi Sumatera Barat khususnya dari Pekanbaru bisa diarahkan ke jalur yang lain.
Selain itu, Mahyeldi Ansharullah juga akan segera mengevaluasi perizinan tambang galian C yang terindikasi merusak lingkungan, sehingga memicu terjadinya bencana banjir dan longsor.
"Dari hasil observasi itu, tentu akan kita lakukan tindakan-tindakan seperti yang kemarin yang kita lakukan di Lubuk Alung yang saat ini sudah kita tutup dan melarang galian C disana," ujarnya.
Oleh karena itu, hal yang sama juga akan dilakukannya pada kasus yang lain, apalagi dinilai sudah membahayakan dan beresiko terhadap keselamatan masyarakat.
Mahyeldi berharap kepada Bupati yang daerahnya terjadi bencana longsor dan banjir untuk segera melakukan kajian serta evaluasi.
Saat ini, Mahyeldi menganggap hal yang lebih penting adalah bagaimana meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana.
"Makanya kewaspadaan masyarakat di pegunungan, gunung Marapi kemudian juga di perbukitan dan bantaran sungai saya kira perlu ditingkatkan," pungkasnya. (*)
4 BERITA POPULER SUMBAR Siswi SMP Mohon Ibunya Tak Dideportarsi, Nenek Korban Penganiayaan Meninggal |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Pembunuhan di Padang Pariaman, Kasus Sisik Trenggiling dan Sekolah 5 Hari |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Masalah PETI Sijunjung, Gunung Marapi Erupsi dan Kasus Korupsi Dana Gempa |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Aksi Tolak Geothermal, Perempuan Ditabrak Truk dan Pembangunan SD Terbakar |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: ASN Main Uno saat Kerja, Waspada Lahar Marapi dan Pasca Serangan Harimau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.