Banjir di Lima Puluh Kota

Bahaya bagi Pengunjung, Objek Wisata Kapalo Banda Taram Lima Puluh Kota Masih Tutup Akibat Banjir

Objek Wisata Kapalo Banda atau lebih dikenal dengan Wakanda di Taram Kabupaten Lima Puluh Kota, masih ditutup hari ini, Rabu (27/12/2023).

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
Istimewa
Banjir terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota dan mengakibatkan objek wisata kapalo banda ditutup sejak Selasa (26/12/2023) pagi. Lokasi tersebut masih tutup hingga Rabu (27/12/2023) siang. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Objek Wisata Kapalo Banda atau lebih dikenal dengan Wakanda di Taram Kabupaten Lima Puluh Kota, masih ditutup hari ini, Rabu (27/12/2023).

Penutupan objek wisata pemandian alam ini akibat luapan air sungai yang terjadi, sejak Selasa (26/12/2023) di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar.

Sekretaris Nagari Taram Gusnedy mengatakan pihaknya belum mengizin Wakanda dibuka karena membahayakan wisatawan.

"Airnya masih tinggi, kemudian akses tidak bisa dilalui, maka kami tidak memberikan izin," ujar Gusnedy.

Gusnedy mengatakan pihaknya masih akan terus memantau kondisi air, jika sudah surut barulah akan dibuka kembali.

Baca juga: Gunung Marapi Erupsi 4 Kali hingga Rabu Siang, Warga Pinggir Sungai Diingatkan Waspada Bahaya Lahar

Menurutnya, air sungai biasanya akan surut tergantung kondisi curah hujan dari daerah sekitar Tadam.

"Taram inikan karena kiriman saja,  antara Bukittinggi, Suliki dan sekitar," katanya.

Sebelumnya diberitakan, objek Wisata Kapalo Banda atau lebih dikenal dengan Wakanda di Taram Kabupaten Lima Puluh Kota, ditutup karena air sungai meluap, Selasa (26/12/2023.

Informasi ini disampaikan Sekretaris Nagari Taram Gusnedy mengatakan saat dihubungi TribunPadang.com

"Wakanda tutup sejak pagi ini," ujar Gusnedy.

Baca juga: Banjir di Lima Puluh Kota Mulai Surut, BPBD Lakukan Pembersihan Fasilitas Umum

Gusnedy penutupan objek wisata ini dilakukan sejak pagi, karena air sungai tersebut meluap dan tidak bisa dilewati wisatawan.

Menurutnya, air sungai akan surut tergantung kondisi curah hujan dari daerah sekitar sungai.

"Taram inikan karena kiriman saja,  antara Bukittinggi, Suliki dan sekitar," katanya.

Gusnedy mengatakan luapan air juga sampai ke jalanan, namun masih bisa dilalui kendaraan.

"Belum ada rumah terdampak, namun sejumlah sawah warga sudah terendam, dan air masih naik," katanya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved