Kabupaten Pasaman Barat
Pasca-erupsi Marapi, BPBD Pasaman Barat Imbau Warganya Tidak Bepergian ke Daerah Dekat Gunung Marapi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik terkait peristiwa erupsi Gunung Merapi ..
Penulis: Ahmad Romi | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik terkait peristiwa erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023) sore kemarin.
Hal itu dikarenakan dampak abu vulkanik sudah sampai ke sebagian daerah di Kabupaten Pasaman Barat, seperti Kecamatan Kinali, Luhak Nan Duo, Sasak Ranah Pasisia, Pasaman, dan Talamau.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pasaman Barat, Armi Ningdel mengatakan, pihaknya menyarankan agar warga Pasaman Barat tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk di kosongkan.
“Artinya bagi warga Pasaman Barat yang mungkin ada rencana untuk bepergian atau berlibur ke arah lokasi dengan radius 80 kilometer dari lokasi kejadian, agar sebaiknya ditunda sampai kondisi benar-benar pulih,” katanya kepada TribunPadang.com saat ditemui di kantornya, Senin (4/12/2023) pagi.
Kemudian, warga disarankan juga untuk menghindari tempat terbuka kalau memang tidak ada keperluan yang begitu penting.
“Kepada masyarakat yang akan beraktivitas di luar ruangan agar menggunakan pakaian yang tertutup,” ujarnya.
Begitu juga kepada pengendara sepeda motor untuk selalu menggunakan helm dan kaca pelindung agar debu yang berasal dari dampak erupsi Gunung Merapi tersebut tidak masuk ke mata sehingga dapat menyebabkan hal yang berbahaya di saat berkendara.
Baca juga: PVMBG: Status Gunung Marapi Waspada Sejak 3 Agustus 2011, Terakhir Erupsi Awal 2023
“Nantinya hal ini akan kami sampaikan kepada bupati, untuk bagaimana ke depannya bisa ditentukan sikap dan langkah yang akan diambil dalam menyikapi kejadian ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, abu vulkanik akibat erupsi letusan Gunung Merapi yang terjadi pada hari Minggu (3/12/2023) juga dirasakan di Kabupaten Pasaman Barat.
Pada Minggu (3/12/2023) malam, sejumlah daerah di Kabupaten Pasaman Barat sudah merasakan adanya abu vulkanik yang merupakan abu kiriman dari letusan Gunung Merapi tersebut.
Irma Dian Pratama, warga Kecamatan Kinali kepada tribunpadang.com pada Minggu (3/12/2023) malam mengatakan bahwa awalnya ia mengira debu yang menutupi kaca helmnya saat berkendara dari Simpang Empat menuju Kinali adalah debu dari jalanan, akan tetapi semakin lama debu itu semakin tebal.
“Awalnya saya mengira debu itu debu jalan yang ditempuh mobil di depan saya, namun semakin menebal dan di kendaraan saya juga terlihat jelas bahwa itu abu kiriman dari Gunung Merapi,” katanya melalui telepon selular, Minggu.
Ia menyebut bahwa debu itu juga berbau menyengat, tidak seperti debu yang biasanya.
“Baunya juga menyengat tidak seperti debu jalan yang biasa. Kita mulai cemas juga kak kalau sampai ini berlangsung lama,” ujarnya.
Sama halnya seperti yang dirasakan Andika Adi Saputra di Batang Biyu, Kecamatan Pasaman. Dimana ia menyebut hanya berkisar lima menit saja kendaraan di luar rumah, sudah penuh dengan debu yang bercampur pasir.
“Warga juga mulai ketakutan soal sumur mereka yang terletak di luar rumah dan tidak tertutup, takutnya debu itu mengandung racun atau bagaimana. Termasuk warga yang masih meminum air sungai,” sebutnya.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Pemkab Pasaman Barat Terima Empat Buku Sejarah dan Budaya dari Dinas Kebudayaan Sumbar |
![]() |
---|
Pekerja di Pasaman Barat Meninggal karena Kecelakaan Kerja, Perusahaan Beri Santunan & Pendampingan |
![]() |
---|
Polres Pasaman Barat Sumbar Tanam 250 Hektare Jagung untuk Dukung Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Pria di Pasaman Barat Divonis 5 Bulan Penjara Usai Gelapkan Motor, FIF GROUP Apresiasi Polisi |
![]() |
---|
Kejari Pasaman Barat Sumbar Musnahkan Barang Bukti Pidana, 19 Kasus Narkoba Paling Dominan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.