Sektor Jasa Keuangan Sumbar hingga Agustus 2023 Tumbuh Positif, Aset Meningkat 19,19 Persen

Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat menilai kondisi sektor jasa keuangan di Provinsi Sumatera Barat sampai dengan Agustus 2023 tumbuh positif

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Plt Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat, Untung Santoso menyebut 43,24 persen penyaluran kredit di Sumbar untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat menilai kondisi sektor jasa keuangan di Provinsi Sumatera Barat sampai dengan Agustus 2023 tumbuh positif. Pertumbuhan terjadi dengan tingkat risiko yang masih terjaga dalam menghadapi meningkatnya suku bunga global.

Plt Kepala OJK Sumbar Untung Santoso mengatakan kinerja sektor jasa keuangan tersebut turut mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat yang menunjukkan kinerja positif.

Hal itu tercermin dari meningkatnya pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan II-2023 (yoy) sebesar 5,14 persen, dari sebesar 4,80 persen pada triwulan I-2023.

"Sementara untuk kinerja perbankan syariah, dari sisi aset, dana pihak ketiga dan penyaluran pembiayaan terus mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional," ujar Untung, Jumat (27/10/2023).

Ia menambahkan terdapat peningkatan aset sebesar 19,90 persen (yoy) menjadi sebesar Rp10,08 triliun dengan penghimpunan Dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 19,48 persen (yoy) menjadi sebesar Rp9,36 triliun.

Baca juga: OJK Sumbar: Investor Pasar Modal Sumbar Didominasi Karyawan Swasta, Capai 31,39 Persen

Sementara penyaluran pembiayaan meningkat 22,81 persen (yoy) menjadi sebesar Rp8,20 triliun, dengan pertumbuhan pembiayaan UMKM sebesar 22,43 persen (yoy) menjadi sebesar 2,4 triliun. 

"Risiko pembiayaan masih terjaga dengan rasio NPF 1,74 persen, dan rasio FDR 87,66 persen," katanya.

Selain itu, kinerja Bank Perekonomian Rakyat di Sumatera Barat juga tumbuh dengan baik. Aset tumbuh 7,76 persen (yoy) menjadi sebesar Rp2,44 triliun, penghimpunan DPK tumbuh 4,27 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,84 triliun.

Sedangkan penyaluran kredit/pembiayaan meningkat 10,16 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,89 triliun, dengan 69,35 persen merupakan kredit/pembiayaan UMKM.

"Risiko kredit/pembiayaan masih terjaga dengan rasio NPL/NPF 8,09 persen, dan rasio LDR/FDR 102,66 persen," katanya.

Baca juga: OJK: Investor Pasar Modal di Sumbar Didominasi Generasi Z, Total Transaksi Rp5,12 Triliun

Ia menambahkan penyaluran kredit perbankan terbesar terdapat di Kota Padang yang merupakan Ibukota Sumatera Barat yaitu sebesar Rp28,69 triliun kepada 270.429 debitur, dengan rasio NPL 2,00 persen. 

Total penyaluran kredit di Kota Padang mencapai 42,22 persen dari total penyaluran kredit di Sumatera Barat, kemudian diikuti oleh penyaluran kredit di Kota Bukittinggi yaitu sebesar Rp6,29 triliun kepada 74.877 debitur dengan share 9,25 persen dari total penyaluran kredit di Sumatera Barat. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved