Pembunuhan di Jepang

Kemenlu RI: Sebelum Dipulangkan, KBRI Sudah Memulasarakan Jenazah Josi di Masjid Indonesia Tokyo

Fungsional Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu RI, Chairil Anhar Siregar menyebut jenazah Josi Putri Cahyani sudah diselenggarakan di Masjid Indonesia

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Proses pemakaman Josi Putri Cahyani, korban pembunuhan di Jepang di kampung halamannya di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (19/10/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Fungsional Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu RI, Chairil Anhar Siregar menyebut jenazah Josi Putri Cahyani sudah diselenggarakan di Masjid Indonesia Tokyo, Selasa (17/10/2023).

Setelah pemulasaraan tersebut jenazah Josi diberangkatkan ke Indonesia esok harinya, Rabu (18/10/2023), melalui biaya KBRI Tokyo.

"Jenazah ini kami pulangkan ke Padang Pariaman, Sumatera Barat sesuai permintaan keluarga," sebutnya.

Chairil juga menjelaskan jenazah Josi ditemukan meninggal dunia di sebuah apartemen di prefektur Gunma yang disewa warga negara Jepang berinisial KK.

Pasca ditemukan jenazahnya, hasil autopsi menyebutkan bahwa penyebab kematiannya tidak diketahui karena kondisi jenazah sudah tidak layak akibat baru ditemukan beberapa hari sejak kematiannya.

Namun, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan meski belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

KK sendiri masih dalam penahanan atas tuduhan menelantarkan jenazah dan menggunakan uang almarhum.

"KBRI Tokyo akan tetap melakukan pendampingan kasus tersebut dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat," terangnya

Dalam rangka turut memastikan kelancaran ketibaan jenazah pihaknya telah melakukan serah terima kepada pihak keluarga secara langsung.

Sebelumnya, kabar tewasnya seorang pelajar asal Indonesia di Jepang ini sempat viral di media sosial.

Baca juga: Josi Korban Pembunuhan di Jepang Dimakamkan di Kuburan Kaum Padang Pariaman, Tak Jauh dari Rumah

Korban ditemukan meninggal dunia di daerah Gunma, Maebashi pada Selasa, 22 Agustus 2023

Warga Negara Indonesia (WNI) asal Padang Pariaman Josi Putri Cahyani (23) ternyata sedang menempuh sekolah bahasa di Jepang.

Dasmawati mengatakan anaknya berangkat ke Jepang setelah lulus Sekolah Menengah Kejuruan Penerbangan di Lubuk Alung tahun 2018 lalu.

Pasca lulus sekolah tersebut, Josi pergi ke Jakarta tempat ayahnya dan bekerja di sana beberapa waktu.

Setelahnya Josi mendaftar sekolah bahasa di OHM Studi Jepang yang berada di Bandung melalui jalur beasiswa.

"Waktu itu Josi lulus beasiswa, tapi hanya separuh, separuh lagi tetap ditanggung oleh keluarga," jelasnya.

Sekolah bahasa tersebut akan ditempuh Josi selama 4 tahun ke depan.

Ia berangkat ke Jepang pada bulan April 2023, ia berangkat dari Jakarta menuju Jepang.

Di sana ia tinggal di asrama sekolah di Kota Maebashi, Perfektur Gunma, Jepang.

Selama bersekolah, Josi juga bekerja sebanyak 26 jam sebulan. Supaya meningkatkan kemampuan bahasanya.

Hanya saja, jam kerja tersebut bertambah menjadi 36 jam. Josi bersama teman satu asramanya sempat menolak tapi pihak sekolah menetapkan aturan tersebut tidak boleh dilanggar.

"Kalau dilanggar mereka diancam untuk dideportasi kembali ke Indonesia," kata ibunya.

Sejak keberangkatan ke Jepang, terhitung Josi sudah memasuki bulan keempat menuntut ilmu di sana.

Pada Kamis (17/8/2023), Josi menyebut bahwa ia akan libur sekolah dan bekerja selama satu bulan ke depan.

Baca juga: Dibungkus Peti, Jenazah Josi WNI Korban Pembunuhan di Jepang Tiba di Kampung Halaman Padang Pariaman

"Itu komunikasi terakhir kami dengan Josi sebelum akhirnya ia ditemukan meninggal," jelasnya.

Sosok Warga Negara Indonesia (WNI) asal Padang Pariaman yang meninggal di Jepang, merupakan anak sulung yang cerdas dan mandiri.

WNI bernama Josi Putri Cahyani itu, lahir Februari 2001, sedangkan di KTP Februari 2000.

Usia itu dimanipulasi lantaran Josi sejak usia 5 tahun sudah mumpuni untuk duduk di bangku sekolah dasar, tapi usianya belum cukup.

Ibu Josi, Dasmawati (40) mengatakan sejak kecil Josi sudah memiliki tingkat kecerdasan lebih dari teman sebayanya.

"Josi sekolahnya di Korong Lancang Nagari III Koto Aur Malintang Selatan," jelasnya.

Tamat SD, Josi melanjutkan sekolah ke SMPN 1 Sungai Geringging dan SMA di sekolah pelayaran Batang Anai.

Hingga tamat SMA, Dasmawati mengaku Josi selalu mendapat nilai yang bagus dan termasuk murid berprestasi.

Hal itu juga terlihat setelah tamat SMA, ia berhasil memperoleh beasiswa untuk sekolah bahasa di Jepang.

"Josi kalau untuk belajar sangat antusias makanya kami selalu mendukungnya," jelas ibunya.

Selain cerdas Josi juga sosok yang mandiri, anak pertama dari dua bersaudara itu, sejak kelas 5 SD sudah tinggal bersama neneknya.

Ibu Josi bekerja di Malaysia dan ayahnya di Jakarta. Jauh dari orang tua tidak menyurutkan niat Josi, ia berhasil melewati tahun demi tahun bersama adiknya.

Bahkan tanpa ragu Josi memberanikan diri untuk menimba ilmu hingga ke negeri Jepang.

Meski akhirnya, baru empat bulan di Jepang Josi harus kehilangan nyawanya. Ia ditemukan meninggal di sebuah apartemen berjarak 3 Km dari asrama sekolahnya.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved