Citizen Journalism
Kunci Bahasa Penyelamat: Bagaimana Empati Membangun, Hubungan Harmonis
KOMUNIKASI adalah komponen penting dalam hubungan manusia yang terjadi dalam kehidupan sehari-
Oleh Ike Revita Penulis adalah Dosen Prodi Magister Linguistik FIB Unand
Kata bijak adalah kunci yang membuka pintu keselamatan dalam bahasa, di mana empati membangun jalan menuju hubungan yang selaras dan harmonis – Ike Revita
KOMUNIKASI adalah komponen penting dalam hubungan manusia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa memungkinkan kita untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan kita kepada orang lain.
Namun, seringkali, konflik, kebingungan, dan bahkan kerusakan hubungan interpersonal dapat disebabkan oleh komunikasi yang tidak dipahami atau tidak empatik.
Bagaimana berbicara dengan empati dapat membantu membangun hubungan yang harmonis adalah konsep yang akan kita bahas dalam artikel ini.
Bahasa adalah alat yang rumit dan kuat yang tidak hanya memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan ide, emosi, dan pengalaman kita, tetapi juga memungkinkan kita untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain (Revita, 2022).

Namun, cara kita menggunakan bahasa kita dapat sangat memengaruhi hubungan kita satu sama lain. Dalam situasi emosional, kadang-kadang kata-kata bisa keluar tanpa pertimbangan, yang dapat menyakiti orang lain atau bahkan menyebabkan perpecahan.
Ketidakpahaman atau ketidakpedulian dalam berbahasa dapat menyebabkan konflik dalam beberapa situasi. Oleh karena itu, penting untuk memahami peran empati dalam berbahasa dalam membangun hubungan yang harmonis.
Kemampuan untuk merasakan atau memahami perasaan dan pengalaman orang lain adalah komponen penting dalam memahami dan merespons dengan bijak terhadap orang lain saat berkomunikasi.
Mempraktikkan empati dalam bahasa kita memungkinkan kita untuk lebih memahami satu sama lain dan membangun hubungan yang lebih baik.
Mendengarkan dengan aktif adalah komponen penting dari empati dalam berbahasa. Ini menunjukkan bahwa kita tidak hanya menunggu giliran untuk berbicara, tetapi juga memperhatikan apa yang dikatakan orang lain.
Dengan mendengarkan dengan aktif, kita menunjukkan rasa hormat kepada pembicara dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbicara tanpa interruption (Revita, 2008). Ini meningkatkan rasa percaya diri dan dihargai dalam hubungan.
Kemampuan untuk memahami apa yang dikatakan orang lain juga merupakan bagian dari empati. Ini dapat berarti mengungkapkan perasaan dan pemahaman kita tentang pengalaman mereka. Misalnya, dengan mengatakan, "Bunda bisa memahami mengapa Faiz merasa seperti itu", kita menunjukkan bahwa kita berusaha untuk memahami perspektif mereka.
Ketika kita berempati, kita berusaha untuk menghindari penilaian atau asumsi cepat tentang orang lain. Ini berarti kita tidak segera mengambil kesimpulan tentang mengapa mereka melakukan sesuatu atau merasa seperti itu. Sebaliknya, kita memberi mereka kesempatan untuk menjelaskan dan berbicara tentang apa yang mereka alami. Inilah yang ditegaskan Revita (2023) dalam sebuah tulisannya yang sudah dimuat melalui portal berita TribunPadang.com Tribun Network bahwa betapa pentingnya menjauhi diri dari nating (negative thinking).
Sikap nating akan menjauhkan seseorang dari empati. Ketika berbicara tentang empati dalam berbahasa, penting untuk memahami bahwa emosi sangat penting dalam komunikasi.
Orang sering kali berbicara tentang emosi mereka, dan berbicara dengan empati dapat membantu meredakan ketegangan dan mencegah konflik.
Menggunakan bahasa yang empatik dapat membantu mengatasi konflik. Ketika ada ketegangan atau perselisihan, menggunakan kata-kata yang menunjukkan empati dan pemahaman dapat membantu mengurangi konflik dan mendorong keadaan yang lebih baik untuk diselesaikan.
Menghormati perasaan orang lain juga berarti menghargainya. Ini berarti tidak meremehkan atau mengabaikan perasaan orang lain, meskipun kita mungkin tidak setuju dengan mereka. Menghormati perasaan orang lain menghasilkan kedekatan dan kepercayaan.
Komponen penting dari "Kunci Bahasa Penyelamat" adalah mendengarkan dengan hati-hati dan merespons dengan empati.
Kebijaksanaan dalam berbicara juga mencakup memilih kata dengan hati-hati dan berbicara dengan hormat. Oleh karena itu, perlu berpikir sebelum berbicara. Menjadi bijak dalam berbicara berarti kita harus mempertimbangkan apa yang kita katakan sebelum mengucapkannya.
Hal ini adalah langkah penting untuk menghindari mengucapkan kata-kata yang menimbulkan ketegangan atau menyakiti orang lain.
Meskipun kita tidak setuju dengan mereka, kita harus memperlakukan orang lain dengan hormat. Ini memungkinkan komunikasi yang positif dan diskusi yang produktif (Revita, 2023a) .
Dengan memperlakukan orang lain dengan hormat, bahkan jika kita tidak setuju dengan mereka, kita tidak hanya menciptakan komunikasi yang baik dan hubungan yang kuat, tetapi juga membantu membangun masyarakat yang lebih adil, adil, dan harmonis.
Bagaimana kita berinteraksi satu sama lain menunjukkan nilai-nilai kita dan kemampuan kita untuk meningkatkan dunia sebagai kelompok.
Pemahaman akan pentingnya empati dalam berbahasa adalah "Kunci Bahasa Penyelamat", karena bahasa adalah alat yang kuat dalam hubungan manusia yang dapat mempengaruhi sifat hubungan Kita.
Kita dapat menciptakan lingkungan komunikasi yang sehat dengan mendengarkan dengan aktif, menunjukkan pemahaman, menghindari penilaian cepat, dan berbicara dengan kebijaksanaan.
Ini membantu mengatasi konflik, menghormati perasaan orang lain, dan membangun hubungan yang harmonis. Kita dapat menciptakan dunia di mana interaksi manusia lebih masuk akal dan harmonis dengan "Kunci Bahasa Penyelamat".(*)
MAN IC Padang Pariaman Menebar Harapan Jemput Masa Depan: Berakit-rakit ke Hulu, Berenang ke Tepian |
![]() |
---|
Kuliah Kerja Nyata: Program Mahasiswa di Indonesia Serupa, Bakti Siswa & Magang Industri di Malaysia |
![]() |
---|
Opini Ruang Kota Tanpa Asap: Car Free Day Antara Negara Serumpun Indonesia & Malaysia |
![]() |
---|
Opini Bahasa Melayu: Bila Percuma di Malaysia, Gratis di Indonesia |
![]() |
---|
UNP Pelatihan Emotional Spritual Question di SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Sumatera Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.