Citizen Journalism
Bahasa yang Bermartabat: Menjaga Etika dalam Diskusi Publik
ARTIKEL ini ditampilkan dengan cara sedikit berbeda. Melalui kisah dan cerita, ada beberapa pembelajaran dan nilai-nilai
Oleh Ike Revita, Dosen Prodi Magister Linguistik FIB Unand
Kemampuan untuk berbicara dengan hormat adalah tanda kematangan dan kedewasaan dalam berkomunikasi- Ike Revita
ARTIKEL ini ditampilkan dengan cara sedikit berbeda. Melalui kisah dan cerita, ada beberapa pembelajaran dan nilai-nilai yang dapat dipedomani.
Diawali dengan sebuah diskusi publik yang diadakan pada suatu hari yang cerah di tengah rutinitas kehidupan sehari-hari. Salah satu masalah yang sangat kontroversial di masyarakat adalah topik yang sedang dibicarakan.
Di ruangan tersebut, orang-orang dari berbagai latar belakang dan perspektif berkumpul, siap untuk berbicara dan mendengarkan.
Namun, yang menonjol dalam diskusi ini bukan hanya topiknya, tetapi juga cara dia dilakukan.
Mereka semua sangat menyadari betapa pentingnya menggunakan bahasa yang baik saat berkomunikasi, terutama di forum publik.
Tujuan utama dari diskusi ini bukan untuk merendahkan, menghina, atau memenangkan argumen satu sama lain, tetapi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang masalah yang mereka hadapi.
Pemimpin diskusi, yang memiliki pengalaman dalam mengatur diskusi publik, memulai acara dengan kata-kata yang menekankan pentingnya etika berbahasa.
Dia mengingatkan semua orang bahwa bahasa yang mereka gunakan adalah alat yang kuat untuk menyampaikan ide dan pandangan mereka, serta bagaimana mereka akan merespon ide dan pandangan orang lain.
Bahasa yang baik sangat penting untuk menciptakan suasana yang positif di mana semua orang dapat berbicara dengan bebas.
Pertama, para peserta diminta untuk berbicara satu sama lain tentang perspektif mereka.
Semua orang mendengarkan dengan hati-hati, tanpa mengganggu atau mencemooh. Mereka menyadari bahwa etika berbahasa mencakup berbicara dan mendengarkan. Ini merupakan dasar komunikasi yang bermartabat.
Ada saat-saat ketika perspektif berbeda muncul selama diskusi. Namun, tidak ada yang merendahkan atau menghina satu sama lain. Para peserta, di sisi lain, menggunakan bahasa yang sopan dan mematuhi peraturan bahasa yang berlaku.
Mereka tidak menggunakan bahasa kasar atau ujaran kebencian. Selain itu, mereka memberikan ruang bagi orang lain untuk bebas mengungkapkan pandangan mereka.
Diskusi berlangsung selama beberapa jam. Mereka mempertahankan etika berbahasa meskipun perbedaan pendapat mereka semakin jelas. Mereka tidak mengandalkan serangan personal atau asumsi yang tidak berdasar, tetapi menggunakan bukti dan fakta untuk mendukung argumen mereka.
Ini menunjukkan bagaimana bahasa yang berharga dapat meningkatkan kualitas percakapan publik.
Seiring berjalannya waktu, percakapan mencapai puncak. Terlepas dari kenyataan bahwa sebagian besar peserta tidak setuju satu sama lain, mereka semua menganggap diskusi ini sebagai pengalaman yang memiliki makna. Mereka telah menyadari potensi etika berbahasa untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan pemahaman dan diskusi yang produktif.
Setelah percakapan berakhir, orang yang memimpin percakapan kembali berbicara. Dia mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang hadir karena mengikuti etika berbahasa selama acara dan mengingatkan mereka bahwa ini adalah langkah pertama menuju perbaikan, dan bahwa bahasa yang baik adalah fondasi bagi komunikasi yang baik dan saling pengertian.
Para peserta meninggalkan ruangan dengan puas. Mereka menyadari bahwa percakapan mereka telah memberikan contoh bagaimana bahasa yang berharga dapat mempertahankan harga diri dan martabat di ruang publik.
Mereka juga merasa lebih yakin tentang kemampuan mereka untuk berbicara dan mendengarkan dengan etika setiap hari.
Dalam cerita ini, kita melihat bagaimana etika berbahasa menjadi dasar untuk percakapan publik yang berhasil.
Ini tidak hanya menunjukkan prinsip-prinsip yang dipegang oleh orang-orang yang berpartisipasi, tetapi juga mengingatkan kita bahwa menggunakan bahasa yang berharga adalah penting untuk lebih memahami satu sama lain di dunia yang penuh dengan perbedaan pendapat.
Sketsa di atas memperlihatkan bahwa etika berbahasa tidak hanya merupakan standar formal untuk berbicara di depan umum, tetapi juga prinsip yang dipegang oleh orang-orang yang terlibat dalam diskusi.
Ini menunjukkan betapa pentingnya bahasa yang bermartabat untuk meningkatkan pemahaman, terutama di dunia yang penuh dengan perbedaan pendapat.
Etika berbahasa menunjukkan sikap hormat dan tanggung jawab dalam berinteraksi dengan orang lain. Ini adalah dasar untuk komunikasi yang baik dan bermartabat.
Mereka memilih untuk berbicara dengan cara yang menghormati pendapat orang lain karena mereka menyadari bahwa bahasa yang mereka gunakan sangat memengaruhi suasana dan hasil diskusi publik.
Cerita juga menggambarkan betapa bahasa etis dapat menjadi alat penting untuk menyelesaikan perbedaan pendapat. Meskipun ada perbedaan pendapat, peserta menghindari perselisihan pendapat dan ujaran yang merendahkan.
Sebaliknya, mereka berusaha untuk mencapai pemahaman bersama dan menciptakan lingkungan yang mendukung diskusi produktif.
Ini adalah pengingat yang penting bahwa bahasa yang bermartabat sangat penting untuk menjaga keharmonisan dan integritas dalam komunikasi manusia.
Dalam dunia yang penuh dengan perbedaan pendapat dan keragaman, bahasa yang bermartabat dapat membantu kita memahami satu sama lain, menghargai keragaman, dan mencapai kesepakatan yang lebih baik.
Dalam cerita ini, kita melihat bagaimana etika berbahasa bukan hanya norma tetapi juga nilai-nilai yang membantu masyarakat dan komunikasi berkembang.(*)
MAN IC Padang Pariaman Menebar Harapan Jemput Masa Depan: Berakit-rakit ke Hulu, Berenang ke Tepian |
![]() |
---|
Kuliah Kerja Nyata: Program Mahasiswa di Indonesia Serupa, Bakti Siswa & Magang Industri di Malaysia |
![]() |
---|
Opini Ruang Kota Tanpa Asap: Car Free Day Antara Negara Serumpun Indonesia & Malaysia |
![]() |
---|
Opini Bahasa Melayu: Bila Percuma di Malaysia, Gratis di Indonesia |
![]() |
---|
UNP Pelatihan Emotional Spritual Question di SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Sumatera Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.