Citizen Journalism

Pelatihan Desa Perikanan Cerdas di Sikabau Pasaman Barat untuk Tingkatkan Perekonomian

MELALUI Program Smart Fisheries Village atau Desa Perikanan Cerdas, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ingin mempercepat perubahan masyarakat ke

Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Foto bersama peserta pelatihan Desa Perikanan Cerdas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan di Sikabu, Pasaman Barat, Kamis (24/8/2023). 

MELALUI Program Smart Fisheries Village atau Desa Perikanan Cerdas, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ingin mempercepat perubahan masyarakat kelautan dan perikanan di seluruh Indonesia.

Program ini dirancang dan dijalankan dengan melibatkan banyak instansi dalam lingkup KKP dan bermitra dengan komunitas dan akademisi yang kompeten dan punya pengalaman untuk mempercepat proses terjadinya perubahan di tengah masyarakat pesisir dan kelautan.

Selama dua hari, dari 23 hingga 24 Agustus 2023, bertempat di Mesjid Raya Jorong Sikabau, Nagari Ranah Koto Tinggi, Kabupaten Pasaman Barat, sebanyak 50 orang peserta pelatihan hadir dan antusias mengikuti kegiatan. 

Peserta adalah komunitas dan kelompok masyarakat Jorong Sikabau.

Acara dibuka oleh H. Decky H Saputra, Kadis Pariwisata Pasaman Barat didampingi Sekretaris Dinas Perikanan Pasaman Barat, Sekretaris Nagari Ranah Koto Tinggi.

Hari pertama materi pelatihan berkaitan dengan Konservasi Pesisir dan Laut oleh Masdar dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang dan Mitigasi Bencana oleh Danissa yang juga dari BPSPL Padang.

Lalu dilanjutkan tentang Perubahan Iklim oleh Salvienty Makarim dari Pusat Riset Kelautan (Pusriskel) KKP, Pengelolaan Sampah Laut/Pesisir oleh Fadel Muhammad dari BPSPL Padang.

Kemudian yang terakhir Pemilahan Sampah dan Praktik Lapangan pengambilan, seleksi serta penimbangan sampah pantai oleh Maiwen, Bank Sampah Tuah Basamo, Pasbar.

Sementara pada materi hari kedua pelatihan terkait dengan tema Pengembangan Eko_Wisata Bahari diantaranya Bioekologi Penyu Laut dan Ekowisata Bahari oleh Harfiandri Damanhuri, Dosen Universitas Bung Hatta).

Selanjutnya Kelembagaan Konservasi Penyu Berbasis Masyarakat dan Best Praktis Ekowisata Penyu oleh Haridman dari Konservasi Penyu Ampiang Parak bersama Surya dari Komunitas Konservasi Maligi.

Setelah itu ditutup dengan materi Mitigasi Bencana Pesisir oleh Salvienty Makarim dari Pusriskel.

Akhir kegiatan digelar simulasi identifikasi dan siklus penyu, potensi dan menyusun paket wisata bahari Sikabau berbasis masyarakat.

Adapun kegiatan hari kedua dihadiri oleh Decky, Kadis Pariwisata dan Budaya Pasaman Barat; Sunarto, Kabid Layanan E- Goverment & Aptika; Gustrizal, Sekretaris BPBD Pasbar dan M.Bona Fatwa, Kabid dari Dinas Parbud, Pasaman Barat.

Koordinator Pelaksana Vivi Yovita Indriasari (Pusriskel) menyatakan bahwa Pasaman Barat, khususnya Jorong Sikabau akan jadi Pilot Project sebagai sebuah jorong/kampung pesisir dengan jumlah populasi penduduk laki-laki 1.108 jiwa.

Sebanyak 200 orang berprofesi sebagai nelayan kecil didorong untuk berkembang, maju, mandiri dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan komunitasnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved