BERITA POPULER SUMBAR

BERITA POPULER SUMBAR: Tiktoker yang Viralkan Polantas Bukittinggi Minta Maaf, Wabup Pessel Mundur

Berita populer Padang Tiktoker yang Viralkan Polantas Bukittinggi minta maaf dan Wabup Pessel mundur.

Editor: Rizka Desri Yusfita
Istimewa
Ilustrasi akun TikToker yang viralkan Polantas Bukittinggi. 

TRIBUNPADANG.COM - Inilah berita populer Sumbar selama 24 jam terakhir tayang di TribunPadang.com.

Ada berita tentang Tiktoker yang Viralkan Polantas Bukittinggi minta maaf dan Wabup Pessel mundur.

Simak berita selengkapnya:

1. Tiktoker yang Viralkan Polantas Bukittinggi Minta Maaf, Sebut Klarifikasi Tanpa Paksaan

Seusai viral postingan tentang Polisi Lalu Lintas (Polantas) di Bukittinggi yang menilang seorang perawat, pemilik video langsung klarifikasi.

Polantas di Bukittinggi mulai jadi perbincangan warganet beberapa waktu lalu. Bermula dari video Polantas Bukittinggi yang menggunakan motor N-Max mengejar seorang perempuan yang diduga perawat.

Berdasarkan pantauan TribunPadang.com, video tersebut memperlihatkan Polantas Bukittinggi mengejar pengendara motor di Jalur Utama menuju Jam Gadang Bukittinggi.

Lokasi pengejaran tersebut juga berdekatan dengan Lapangan Kantin dan Mapolresta Bukittinggi. Terlihat pengendara motor yang tersebut berusaha kabur dari kejaran Polantas di Bukittinggi.

Baca juga: Tiktoker yang Viralkan Polantas Bukittinggi Minta Maaf, Sebut Klarifikasi Tanpa Paksaan

Tak berselang lama, video yang diposting oleh akun tiktok @fandi_kotari7 ini viral dan dikomentari oleh warganet. Tak sedikit komentar pedas terhadap sikap Polantas tersebut.

Melalui video klarifikasi yang diterima TribunPadang.com, Fandi Kotari menyampaikan, dirinya membuat konten Polantas di Bukittinggi tersebut tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.

Terkait komentar netizen di akun tiktoknya ini, menurut Fandi Kotari, berada di luar kendalinya selaku pembuat konten.

"Saya Fandi Kotari, orang yang memvideokan polisi kendari NMax dengan perawat yang viral. Saya hanya buat konten tanpa ada unsur paksaan," kata pria yang berasal dari Ngarai Sianok Bukittinggi itu, dikutip TribunPadang.com Jumat (11/8/2023) dari video yang beredar.

"Komen netizen di luar kendali saya. (Pada video klarifikasi ini) saya ingin sampaikan bahwa polisi yang menindak itu sudah sesuai prosedur yang ada," tambah Fandi Kotari.

Baca juga: Polantas Bukittinggi Viral Gara-Gara Tiktoker, 2 Orang Pemilik Akun Diklarifikasi Polisi

Klarifikasi Tanpa Paksaan

Melalui video klarifikasi yang didapat TribunPadang.com, Fandi Kotari mengklaim dirinya tidak ada dipaksa untuk menyampaikan klarifikasi.

Selanjutnya, kata Fandi Kotari, dirinya bakal lebih bijak ketika bermedia sosial.

"Saya klarifikasi ini tanpa ada unsur paksaan. Selanjutnya saya akan lebih bijak bermedia sosial, saya minta maaf atas viralnya video tersebut," pungkas Fandi Kotari.

2. Wakil Bupati Pesisir Selatan Mundur, Sebut Hubungannya dengan Bupati Tak Ada yang Aneh

Wakil Bupati Pesisir Selatan Rudi Hariyansyah menyebutkan tak ada hubungan yang aneh antara dirinya dan Bupati Rusma Yul Anwar.

Hal ini ditanyakan pas keputusan akan mengajukan pengunduran diri dari jabatan sebagai orang nomor dua di kabupaten Pesisir Selatan.

Alasannya, Rudi mengaku akan maju sebagai bakal calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN)

"Iya memang saya mundur untuk pencalonan DPR RI," ujar Rudi Hariyansyah, saat dihubungi, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Profil Rudi Hariyansyah, Wabup Pessel yang Mengundurkan Diri untuk Maju jadi Calon Anggota DPR RI

Rudi menambahkan, pengajuan pengunduran diri barulah dilakukan pada bulan Oktober atau November nanti.

Tepatnya, saat KPU menetapkan daftar calon legislatif tetap pada pemilu 2024 secara resmi.

Terkait prosedur pengunduran dirinya, Rudi mengaku juga akan terlebih dahulu konsultasi dengan Kemendagri RI.

"Pencalonankan masih lama, kenapa buru-buru, nanti sekitar bulan Oktober atau November," ujar Rudi.

Rudi mengaku maju sebagai calon anggota DPR RI agar menarik anggaran pusat lebih banyak untuk pembangunan daerah termasuk kabupaten Pesisir Selatan.

"Kita sama-sama tahu, pembangunan jika diletakan pada Anggaran Pembangunan Daerah (APBD), Kabupaten kota agak kesusahaan," ujarnya.

Rudi menambahkan pengunduran dirinya juga tidak ada kaitannya dengan hubungannya dengan Bupati Pesisir Selatan.

"Gak jugalah, hubungan dengan Bupati biasa saja, tidak ada yang aneh," katanya. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved