Survei Indikator Politik: 18,7 Persen Warga Sumatera Barat Pilih Gerindra, Disusul PKS 8,8 Persen

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Hasil survei Indikator Politik Indonesia terkini menyimpulkan bahwa Gerindra menjadi partai teratas yang dipilih masyarakat Sumatera Barat jika pemilihan DPR RI dilaksanakan saat ini. 

Temuan ini berdasarkan simulasi top of mind (pertanyaan terbuka/ jawaban spontan responden).

Peneliti senior Indikator Rizka Halida mengatakan, 18,7 persen responden warga Sumbar memilih Gerindra, disusul PKS dengan angka 8,8 persen, PAN 8,6 persen, Demokrat 8,5 persen, Golkar 8 persen, dan NasDem 5,5 persen.

Meskipun begitu, dari total sampel 1.620 orang, belum menjawab 37,3 persen.

Sementara, pada simulasi daftar 18 nama dan lambang partai, pilihan terhadap Gerindra mencapai 23,8 persen, disusul PKS 11,5 persen, Demokrat 11 persen, Golkar 10,6 persen, PAN 10 persen, dan NasDem 7,1 persen.

Baca juga: Survei Indikator Politik: Partai Demokrat Berpeluang Raih 3 Kursi DPR RI dari Sumatera Barat

Adapun pada simulasi daftar 18 nama dan lambang partai ini, responden yang belum menjawab sebesar 19 persen.

"Saat ini kategori gender usai, etnis dan agama, warga di Sumbar masih cenderung memilih Gerindra walaupun suaranya ada yang tersebar ke partai lain," ujar Rizka saat rilis survei Indikator pada Kamis (3/8/2023).

Lanjutnya, untuk tingkat pendidikan tinggi/ kuliah, peta elektoralnya tersebar cukup banyak ke beberapa partai, yakni Gerindra, PKS, PAN, hingga Demokrat.

Peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan bahwa survei terbaru Indikator Politik Indonesia di Sumbar dilakukan pada 26 Juni - 10 Juli 2023.

Jumlah responden yang ditanyai sebanyak 1.620 orang, diantaranya 810 responden di masing-masing Dapil di Sumbar.

Baca juga: Gerindra, PKS, dan Demokrat jadi Partai Terkuat di Sumatera Barat Berdasar Survei, PDIP Keok

Berdasarkan gender, sampel survei laki-laki sebesar 49,4 persen dan perempuan 50,6 persen. Sementara berdasarkan etnis, 87 persen sampel etnis Minang dan 13 persen etnis lainnya.

Adapun penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error sekitar 3,5 persen di kedua dapil, dan 2,9 persen di tingkat provinsi.

Kata dia, tingkat kepercayaan survei di masing-masing dapil sebesar 95 persen.(*)