Seorang Ibu Kandung di Sumatera Selatan Tega Membunuh Anaknya Masih Berusia 7 Tahun

TRIBUNPADANG.COM - Seorang Ibu Kandung tega membunuh anaknya yang masih berusia 7 tahun di rumahnya Dusun III, Desa Air Itam, Kecamatan Penukal Kabupaten PALI, Sumsel.

"Pelaku merupakan ibu kandung korban dan pelaku mengalami gangguan jiwa. Pelaku pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Palembang," ujar Kapolres PALI AKBP Khairu Nasrudin melalui Polsek Penukal Abab, Iptu Arzuan, Kamis (3/8/2023).

PN (7), bocah yang masih duduk di bangku kelas 1 SD ditemukan tak bernyawa oleh pamannya, Menri (42) di rumahnya Dusun III, Desa Air Itam, Kecamatan Penukal Kabupaten PALI, Sumsel, Rabu (2/8/2023) sekira pukul 17.50 WIB.

Iptu Arzuan mengungkapkan, saat itu Menri (saksi) pulang dari mengambil makanan sapi menjelang Maghrib.

Dia melihat pintu toko tempat korban tinggal bersama ibunya, terbuka.

Kemudian Menri masuk ke dalam rumah dan melihat korban terbaring posisi tengkurap.

Menri lalu membangunkan korban karena waktu karena sudah menjelang Maghrib.

"Melihat korban dibangunkan tidak bangun, Menri membalik tubuh korban dan melihat wajah korban pucat dan sudah tidak bernyawa," ungkapnya.

Baca juga: BERITA VIRAL: Mata Guru Diketapel Wali Murid Hingga Buta Permanen, Emosi karena Anaknya Ditegur

Selanjutnya Menri meminta tolong kepada warga sekitar dan pelaku saat itu ada di kamar untuk salat magrib.

"Saat ditanya warga kepada pelaku dimana Nia, pelaku menjawab jatuh dekat kompor dan meninggal," ucapnya.

Kemudian korban dibawa ke Puskesmas Air Itam.

Adanya laporan pembunuhan tersebut, Polsek Penukal Abab dan Unit INAFIS Satreskrim Polres Pali mendatangi TKP dan melakukan olah TKP.

"Kasus tersebut sekarang sudah ditangani oleh Satreskrim Polres PALI, sedang dilakukan penyelidikan dan pendalaman, memeriksa saksi-saksi," tandasnya.

Baca juga: VIRAL Curhatan Seorang Ibu di Gresik, Anaknya 13 Kali Gagal Ujian SIM, Terungkap Fakta Sebenarnya

Dari informasi beredar dari pihak keluarga yang tidak bersedia disebutkan namanya, bahwa pelaku Yeni Atika ini sudah 7 tahun mengalami sakit gangguan jiwa.

Pihak keluarga juga sudah mengajak pelaku berobat, tapi tak kunjung sembuh.