Mahasiswa Tenggelam di Danau Maninjau

Mahasiswa UIN Bukittinggi Meninggal di Danau Maninjau Agam, Kampus: Bukan Kegiatan KKN

UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi (UIN Bukittinggi) membantah mahasiswa yang tenggelam di Danau Maninjau tengah mengikuti kegiatan KKN.

Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa/Polsek Tanjung Raya
Polisi saat mengevakuasi mahasiswa UIB Bukittinggi yang ditemukan tenggelam di Danau Maninjau, Agam, Senin (31/7/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi (UIN Bukittinggi) membantah mahasiswa yang tenggelam di Danau Maninjau tengah mengikuti kegiatan KKN.

Humas UIN Bukittinggi, Fitrianto mengatakan, saat korban ditemukan meninggal dunia di Danau Maninjau, tak ada kegiatan kampus di daerah itu.

"Acaranya di Maninjau, bukan agenda kampus," kata Fitrianto saat dihubungi TribunPadang.com, Selasa (1/8/2023).

Baca juga: UIN Bukittinggi Pastikan Korban Tenggelam di Danau Maninjau Mahasiswanya

Sebelumnya korban ditemukan mengambang di tengah Danau Maninjau, persisnya di daerah Muaro Pisang, Jorong Pasar, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.

Pasca penemuan itu, ia memastikan bahwa korban adalah mahasiswa UIN Bukittinggi. Diketahui, korban bernama Hermes (23).

"Memang benar (korban) mahasiswa UIN Bukittinggi," ujarnya.

Sebelumnya, salah seorang teman korban, Rima Rahmalida (25) mengatakan, korban mengikuti kegiatan workshop yang digelar oleh sebuah perusahaan di tepian Danau Maninjau.

Rima yang juga merupakan alumni UIN Bukittinggi itu menyebut ia bersama dengan korban mengikuti acara yang sama.

Kata dia, kegiatan itu diikuti puluhan orang dan digelar dua hari, dari Sabtu (30/7/2023) hingga Minggu (31/7/2023).

Baca juga: Mahasiswa Tenggelam di Danau Maninjau Berasal dari UIN Bukittinggi, Ini Pengakuan Teman Korban

Namun, soal kronologi tenggelamnya korban ia tak mengetahui persis. Rima menyebut baru mengetahui setelah ditemukan mengapung di danau.

"Saya tidak mengetahui kronologisnya, diketahui sudah mengapung saja," kata Rima.

Akan tetap, Rima tidak menyebut apakah korban mahasiswa KKN atau tidak.

Hal serupa juga disampaikan Wali Nagari Maninjau, Alfian yang menyebut bahwa sekelompok orang mengadakan kegiatan di sebuah homestay di daerahnya.

"Mereka menginap di Homestay Muaro Beach, mereka ada sekitar 20 orang menginap. Mereka kembali pulang pada Minggu (31/7/2023) sore," katanya dihubungi terpisah.

"Kalau untuk tenggelam atau tidaknya saya kurang tahu, tetapi ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia di Danau Maninjau," sambungnya.

Baca juga: Geger Mayat Mengapung di Sungai Kota Padang, Saat akan Dievakuasi Tubuhnya Hilang Tenggelam

Soal kronologi, Alfian mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh anak pemilik homestay tempat korban menginap.

Sebelumnya, pemilik homestay telah menerima kabar dari rekan korban bahwa korban tertinggal.

"Setelah temannya ini menelepon, terlihat oleh anak dari pemilik homestay adanya orang mengapung sekitar 20 meter dari pinggir danau," katanya.

"Korban ditemukannya pada saat akan Magrib, sore kemarin. Hingga pukul 02.00 WIB, jenazah korban masih di rumah sakit," katanya.

Alfian menjelaskan korban awalnya dibawa ke Puskesmas Maninjau dan akhirnya dibawa ke rumah sakit di Lubuk Basung.

"Saya mendapatkan informasi, kalau keluarganya berada di Bukittinggi," pungkasnya.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved