Berita Viral

Dituduh Pukul Siswa dan Tidak Disiplin, Guru Viral Dibentak di Lima Puluh Kota Beri Klarifikasi

Guru yang dibentak siswa SDN 07 Sariak Laweh Lima Puluh Kota, sampaikan klarifikasi tertulis tentang tuduhan yang tidak benar akan kasus viral dirinya

Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
(Instgram info.minang)
Seorang guru bernama Fermini Wulansari, di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) saat meminta maaf karena memviralkan kasus murid yang membentaknya. 

TRIBUNPADANG.COM, LIMA PULUH KOTA - Guru yang dibentak siswa SDN 07 Sariak Laweh Lima Puluh Kota, sampaikan klarifikasi tertulis tentang tuduhan yang tidak benar akan kasus viral dirinya.

Guru tersebut bernama Fermini Wulansari, mengajar siswa SD tingkat empat. Ia merupakan CPNS guru tahun 2019 di Lima Puluh Kota.

Melalui klarifikasi tertulis yang didapat TribunPadang.com, Fermini Wulansari menyampaikan, terdapat misinformasi dari kasus yang viral tersebut.

Pasalnya, Fermini Wulansari merasa tak pernah memukul siswa yang bersangkutan dengan penggaris atau rol. Lalu, tuduhan tentang dirinya sebagai guru yang tak disiplin juga dibantah oleh Fermini Wulansari.

"Saya Fermini Wulansari, guru di salah satu SD Kecamatan Akabiluru, Lima Puluh Kota. Masih ada berita yang menginformasikan permasalahan ini tidak sesuai fakta dan melebar," kata Fermini Wulansari disadur TribunPadang.com, Jumat (21/7/2023) dari keterangan tertulisnya.

Baca juga: Siswa Bentak Guru di Lima Puluh Kota Akhirnya Minta Maaf, Bupati: Jangan Sampai Terulang Lagi

Fermini Wulansari membantah bahwa dirinya memukul siswa yang viral dalam kasus siswa bentak guru di SDN 07 Sariak Laweh tersebut.

"Saya tidak melakukan pemukulan pada siswa bersangkutan. Apalagi saya guru kelas empat, sedangkan siswa itu duduk di kelas enam," ungkap Fermini Wulansari.

Lebih lanjut, Fermini Wulansari menerangkan, tidak ada interaksi belajar-mengajar secara langsung setiap hari dengan siswa tersebut. Sebab itu, tuduhan bahwa ia memukul siswa bersangkutan adalah hoaks.

Fermini Wulansari turut mengomentari informasi tentang dirinya yang tidak disiplin akibat terlambat datang ke sekolah. Berdasarkan pengakuannya, keterlambatan itu dilakukannya bukan disengaja.

Pasalnya, setiap akhir pekan Fermini Wulansari harus pulang ke Kota Padang untuk bertemu suami dan anaknya. Lalu, ia berangkat dari Padang menuju Lima Puluh Kota pada pukul 04.00 WIB setiap Seninnya.

Baca juga: Kasus Siswa Bentak Guru Viral Malah Guru yang Minta Maaf, Bupati Lima Puluh Kota Geram: Tidak Adil

"Waktu tempuh kurang lebih tiga jam untuk kembali mengabdikan diri sebagai pengajar. Beberapa kali saya sempat terlambat karena macet. Apalagi angkot menuju sekolah juga susah," terang Fermini Wulansari.

Terkait kondisi tersebut, Fermini Wulansari bahkan kini telah pandai membawa motor. Sebab, tak mungkin ia terus mengandalkan transportasi umum.

"Saya yang sebelumnya tidak pandai memakai motor, mulai belajar agar bisa ke sekolah dengan cepat. Hal itu pun sudah saya sampaikan, permintaan dispensasi kepada kepala sekolah," tutur Fermini Wulansari.

Akhir klarifikasinya, Fermini Wulansari meminta kepada seluruh pihak untuk tidak memperkeruh suasana, apalagi membuat informasi bohong tentang dirinya.

"Saya sepakat permasalahan ini ditutup, karena menjadi beban psikologis bagi saya," pungkas Fermini Wulansari.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved