Unik, Uang Sekolah TK dan Paud Mutiara di Kota Padang Dibayar Pakai Sampah Plastik

TK dan PAUD Mutiara di Lubuk Kilangan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), membayar uang sekolahnya dengan sampah plastik.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Pemilik TK mutiara lubuk kilangan Pota Padang asri Astianingsih saat menghitung sampah yang sudah dipilah diserahkan wali murid, Kamis (29/6/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Berbeda dari sekolah lainnya, Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mutiara di Lubuk Kilangan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), membayar uang sekolahnya dengan sampah plastik.

TK Mutiara dan Paud Mutiara ini terletak di Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. Program pembayaran uang sekolah dengan sampah plastik ini berlangsung sejak tahun 2017.

Pemilik dan sekaligus penggagasnya adalah Asri Astianingsih. Program ini hadir setelah banyak orang tua murid di TK dan Paud mutiara kesulitan membayar uang sekolah.

Agar murid tetap mendapatkan pendidikan Asri membuat program tersebut. Sampah yang dibayarkan oleh orang tua murid itu, ia olah di Bank Sampah Sakinah miliknya.

Bank Sampah Sakinah ini sudah berdiri sejak 2012, anggotanya berjumlah 500 orang. Bank Sampah Sakinah ini membeli sampah dari masyarakat setempat.

Baca juga: Mengenal Bank Sampah Sakinah, Belasan Tahun Menyulap Sampah Plastik di Kota Padang

Dua orang tua murid TK Mutiara di Lubuk Kilangan Kota Padang, Sumbar, membayar uang sekolahnya dengan sampah plastik, Kamis (29/6/2023).
Dua orang tua murid TK Mutiara di Lubuk Kilangan Kota Padang, Sumbar, membayar uang sekolahnya dengan sampah plastik, Kamis (29/6/2023). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Sampah tersebut mereka olah untuk jadi kerajinan tangan hingga kompos yang memiliki nilai ekonomi.

"Jadi untuk membantu orang tua murid dan mengembangkan Bank Sampah Sakinah, program pembayaran uang sekolah dengan sampah plastik itu saya hadirkan," terangnya.

Dalam program pembayaran uang sekolah dengan sampah plastik ini, setiap orang tua murid diutamakan membawa sebanyak 1 kilo sampah plastik saat mengantarkan anaknya sekolah.

"Sampah tersebut sudah dibersihkan terlebih dahulu dan bernilai seharga Rp6 ribu," ujarnya

Program ini masih terus ia langsungkan sampai saat ini, Asri berharap persoalan ekonomi tidak mengganggu pendidikan anak.

Baca juga: Jurus Baru Pemko Atasi Sampah di Pantai Padang, Siapkan Petugas Berkeliling Ingatkan Pengunjung

Menurutnya pendidikan adalah hak anak, melalui pendidikan anak bisa membangkitkan ekonomi keluarga.

Selain itu, ia berharap dari program ini masyarakat bisa lebih sadar akan bahaya sampah dan bisa meminimalisir penggunaannya.

Terpisah, orang tua murid TK, Wati (42) mengapresiasi program pembayaran uang sekolah menggunakan sampah plastik tersebut.

"Saya senang sekali dengan program ini, karena dapat meringankan beban orang tua dalam pembayaran uang sekolah dan juga dapat meminimalkan jumlah sampah plastik yang terbuang," katamya.

Ia mengaku selama ini, sebelum adanya program tersebut ia selalu membiarkan sampah plastik itu terbuang begitu saja.

Baca juga: BSI Kumpulkan Lebih dari 5.000 Sampah Botol Plastik di Ajang Jogja Marathon 2023

Pemilik TK mutiara lubuk kilangan kota Padang asri Astianingsih memperlihatkan contoh pembayaran sampah yang sudah dipilah diserahkan wali murid, Kamis (29/6/2023).
Pemilik TK mutiara lubuk kilangan kota Padang asri Astianingsih memperlihatkan contoh pembayaran sampah yang sudah dipilah diserahkan wali murid, Kamis (29/6/2023). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)
Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved