Buah Pandemi Covid-19, Rendang Mizaki Tatap Pasar Online dan Ekspor

Buah pandemi Covid-19 menghantam Indonesia (2020-2023), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Rendang Mizaki (Minang zaman kini) jajal pasar online dan ..

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Sri Wahyuni, owner Rendang Mizaki berpose memperlihatkan kemasan rendang produknya di Store-nya yang berlokasi di Padang Panjang, Jumat (23/6/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PANJANG - Buah pandemi Covid-19 menghantam Indonesia (2020-2023), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Rendang Mizaki (Minang zaman kini) jajal pasar online dan ekspor.

Pandemi yang membuat sejumlah UMKM gulung tikar, berhasil dilewati oleh Sri Wahyuni pemilik Rendang Mizaki.

Usahanya berhasil beradaptasi dengan sejumlah persoalan semasa pandemi Covid-19, meski sempat jatuh bangun.

Baca juga: Kisah Sukses Suatril Pemilik Ladu Arai Pinang Ria, Pernah jadi Kernet hingga Penari Lintas

Sejak berdiri tahun 2019, di awal pandemi (2020), omset rendang Mizaki naik drastis sebanyak 200 persen. Kenaikan itu di luar dugaan wanita asal Payakumbuh tersebut.

"Kenaikan itu di luar pelanggan rutin kami (pondok pesantren di Bogor dan distributor di Medan), kami dapat pesanan rendang telur 1 ton, untuk dikirim ke Thailand," jelas perempuan yang pernah jadi menjual susu kedelai keliling ini.

Pada awal masa pandemi ini, Rendang Mizaki bisa meraup omset sebanyak Rp40 juta per bulan.

Buah Pandemi Covid-19, Rendang Mizaki Tatap Pasar Online
Seorang karyawan Rendang Mizaki tengah live TikTok untuk penjualan produk rendang secara online di store nya Padang Panjang saat TribunPadang.com berkunjung, Jumat (23/6/2023).

Keberhasilan rendang Mizaki, tidak terlepas dari adaptasi dan inovasi yang dilakukan Sri Wahyuni.

Inovasi ini ia lakukan pada kemasan produk dan daya tahannya. Lalu, Ayu berusaha adaptif dengan perilaku konsumen semasa Pandemi.

Perempuan berusia 34 tahun itu memberi sentuhan baru pada bagian kemasan.

Baca juga: Inilah Resep dan Cara Memasak Rendang yang Nikmat dan Kaya Bumbu Rempah

Kemasannya dibuat lebih eksklusif, dan kemasan baru berupa botol plastik kecil yang bisa tahan sampai 1 tahun, meski tanpa bahan pengawet.

Kemasan baru itu menyesuaikan kebiasaan masyarakat yang berubah saat pandemi, yakni lebih banyak belanja online.

Alhasil jika, sebelumnya pemasaran offline 75 persen sekarang justru kebalikannya.

“Jadi selama pandemi, perubahan pun datang dan Alhamdulillah penjualan meningkat dengan pemasaran online melalui Medsos dan market place, Shopee,” ucap istri Yulisman ini.

Baca juga: Punya Komoditi Durian yang Melimpah, Pemkab Solok Dorong UKM Kembangkan Produk Olahan Durian

Sekarang Rendang Mizaki terus menciptakan inovasi untuk bersaing di pasar online. Beberapa pekan belakang, rendang Mizaki coba merambah pasar TikTok.

Setiap hari ada dua karyawan rendang Mizaki melakukan live TikTok tiga kali sehari. Hasilnya dalam satu pekan, penjualan meningkat sebanyak 10 persen.

Selain pasar online melalui distributor, sejumlah produk Rendang Mizaki juga berhasil merambah pasar internasional, seperti Jepang, Makkah dan Australia.

Bahkan sekarang Rendang Mizaki sudah memiliki cabang di Malalo Padang Panjang tahun 2020. Konsepnya, wisata edukasi rendang dengan fasilitas resto cafe, meeting room dan kolam pemancingan gratis. Lalu, satu cabang lagi di Pekanbaru.

"Untuk pekerjanya ada sebanyak 8 orang, serta kami sudah membina sebanyak 10 UMKM, beberapa di antaranya dalam waktu dekat produk mereka akan kami pasarkan di toko offline," jelasnya peserta BRINCOBATOR tersebut.

Ke depan ia mengaku akan melakukan pengembangan lagi. Pengembangan itu akan dilakukan dalam rendang kemasan kaleng.

Mesin untuk memproduksi rendang kaleng itu sudah dibantu oleh BRI. Melalui rendang kaleng tersebut, Ayu berharap bisa melakukan ekspor rendang langsung ke negara tetangga.

"Rencananya sudah lama hanya saja harga mesin itu cukup mahal, sekarang sudah dibantu jadi bisa memulainya," jelasnya, merencanakan launching rendang kaleng sehabis lebaran Idul Adha 1443 H nanti.

Terpisah Manager Bisnis Micro Branch Office BRI Padang Panjang, Anhar, mengatakan, bantuan fisik yang diberikan pihaknya berupa pinjaman peralatan seperti mesin packaging Continuous Sealer mesin Autoklaf.

lalu untuk pengembangan sumber daya manusia ia memberi bantuan seperti pelatihan pemasaran digital online, pelatihan desa wisata, pelatihan branding produk.

"Program sudah berlangsung sejak 2018 lalu sampai sekarang dengan visi UMKM GO MODERN, GO DIGITAL, GO ONLINE, GO GLOBAL," terangnya.

Lebih lanjut ia menyebut, Program BRINCOBATOR bertujuan untuk menaik kelaskan UMKM dari segi peningkatan kapasitas, serta kapabilitas UMKM secara digital dan fokus pada validasi ekspor.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved