Mengenal FOLU Net Sink 2030 yang Disosialisasikan KLHK kepada Mahasiswa di Sumatera Utara
FOLU Net Sink 2030 menjadi tema besar dalam loka karya nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jumat (16/6/2023)
Mencairnya gunung es di kutub bumi akibat naiknya temperatur suhu bumi yang dapat memicu kenaikan muka air laut, kemudian mengarah kepada abrasi pantai-pantai di Indonesia.
Ruandha menjelaskan upaya-upaya yang tengah dilakukan Indonesia dalam mencegah kenaikan suhu global tidak lebih dari 1,5 derajat Celcius.
Salah satu sektor utama dalam pengendalian perubahan iklim adalah kehutanan.
Menurut Ruandha, komitmen Indonesia yang tertuang dalam Nationally Determined Contributions (NDC) sektor kehutanan memiliki presentase terbesar (17,4 persen) dibandingkan dengan sektor lainnya (Energi 12,5 % ,iIndustri 0,2 % , Pertanian 0,3 % , Limbah 1,4 % ). Dirinya menerangkan bahwa Hutan Indonesia dengan pepohonan didalamnya, dapat menyerap sumber utama emisi yaitu CO2 dan mengubahnya menjadi O2.
"Dengan mesin alami berupa hutan kita yang ciptaan Allah SWT, mampu mengkonversi CO2 menjadi O2 dan menyimpan karbonnya di dalam batang pohon. Hutan kita merupakan kemampuan dan kekuatan Indonesia dalam menyerap emisi dan menjadi paru-paru dunia, " terang Ruandha.
Selanjutnya, aspirasi dan tekad baik untuk meningkatkan ambisi penurunan emisi melalui Strategi Jangka Panjang Pembangunan Rendah Karbon Berketahanan Iklim (Long Term Strategy Low Carbon and Climate Resilience 2050 atau LTS-LCCR 2050), dimana sektor kehutanan dan lahan (FOLU) akan mencapai net sink pada tahun 2030 dan selanjutnya sektor FOLU juga akan berfungsi sebagai penyerap karbon sektor lain.
Dalam dokumen LTS-LCCR 2050, Indonesia membangun skenario dengan hitungan yang cukup rumit karena ada kebutuhan untuk sebuah keyakinan untuk semua aspek bisa diputuskan dan diproyeksikan bahwa sektor FOLU akan mampu mencapai kondisi Net Sink mulai tahun 2030.
Skenario ini dibangun berdasarkan atas hasil kinerja bersama dalam melakukan koreksi kebijakan dan corrective actions sektor kehutanan termasuk mangrove, gambut, karhutla, dan sebagainya selama lebih dari tujuh tahun terakhir, yang didukung oleh hasil pencermatan mendalam atas berbagai persoalan sektor kehutanan yang telah berlangsung selama belasan hingga puluhan tahun.(*)
Klaim Punya Izin, Pengusaha Solok Pertanyakan Penyitaan Kayu Miliknya oleh Petugas Gakkum Kehutanan |
![]() |
---|
Pengusaha Kayu di Solok Polisikan Petugas Gakkum KLHK, 5 Truk Kayu Diduga Dibawa Tanpa Surat Resmi |
![]() |
---|
Tersangka Perambahan Hutan di Pesisir Selatan Diserahkan ke Kejaksaan Negeri Painan |
![]() |
---|
Gakkum KLHK Ungkap Perdagangan Sisik Trenggiling di Sijunjung, Kerugian Capai Rp1,3 Miliar |
![]() |
---|
Pemprov Sumbar Serahkan Piagam PROPER Emas dari KLHK ke PT Semen Padang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.