Review Novel “Re: dan Perempuan” Karya Maman Suherman

Oleh: Stella Tiffany Zaluchu, Mahasiswa Sastra Inggris, FIB Universitas Andalas 

KARYA Fiksi berjudul Re: dan Perempuan merupakan novel yang ditulis oleh Maman Suherman berdasarkan kisah nyata yang dialami beliau sendiri saat penelitian skripsi.

Novel ini berkisah tentang seorang wanita bernama Re: (atau Rere) yang menjalani hidupnya dengan penuh perjuangan dan kepahitan karena jatuh ke dalam industri hiburan gelap yaitu prostitusi, secara khusus prostitusi lesbian.

Novel Re: dan Perempuan sendiri terdiri atas dua bagian cerita yang digabungkan ke dalam satu buku. Re: merupakan bagian pertama yang mana berfokus kepada cerita kehidupan Re: saat menjalankan tugasnya sebagai seorang PSK, serta juga menjalani perannya sebagai seorang ibu dari anak perempuannya yang bernama Melur.

Pada bagian cerita ini, sang penulis juga memuat beberapa pengetahuan baru seputar bidang kriminologi, sosiologi, hingga antropologi. Akan tetapi, masih disampaikan dengan penggunaan kata-kata yang dapat dengan mudah dipahami oleh masyarakat awam.

Selain itu, di bagian cerita ini juga tercantum secara ekplisit dimana adanya ketertarikan secara romantis antara Re: dan sang narator disepanjang cerita yaitu Herman.

Bagian novel Perempuan yang merupakan sekuel dari cerita Re:, di sana berfokus kepada cerita sang narator yang sepanjang hidupnya masih dihantui dengan rasa bersalah kepada Re:, padahal ia telah menyelesaikan tugasnya dalam penelitian skripsi.

Lalu ia bertemu kembali dengan anak perempuannya Re: yaitu Melur. Pada saat keadaannya Melur telah mengetahui kebenaran bahwa Re: adalah ibunya.

Sehingga Herman harus membuka luka lama yang ia pendam sendiri dengan menceritakan kehidupan dan perjuangan Re: untuk tetap menghidupi serta bertanggung jawab atas Melur dengan melakoni perannya sebagai seorang PSK lesbian.

Secara keseluruhan, novel Re: dan Perempuan ini di beberapa bagiannya terdapat penggunaan kata-kata yang cukup vulgar, sehingga memiliki rating 18+ untuk target pembacanya.

Namun, setiap pembahasan yang disampaikan oleh sang penulis, tidak pernah secara terang-terangan dijelaskan secara detail yang berhubungan dengan kegiatan seksual.

Melainkan, Maman Suherman sering kali menggali hal-hal tersebut dari kacamata ilmu pengetahuan, terutama dari sisi kriminologi yang merupakan dasar ilmu yang dimiliki oleh sang penulis. Sehingga, banyak moral values yang dapat diambil dari novel ini.

Tetapi sayangnya, pada cetakan ketujuh novel ini yang diedarkan pada bulan Februari 2023, memiliki cukup banyak kekurangan. Mulai dari kesalahan pengetikan kata hingga penempatan spasi yang kurang antar kata.

Untuk buku yang mencapai harga yang lumayan mahal dan ditulis oleh seorang penulis yang terkenal, kesalahan ini tentu saja dapat mengganggu pembaca hingga dapat memunculkan rasa rugi karena telah membeli novel ini.

Semoga kedepannya buku-buku karangan Maman Suherman dapat diproduksi dengan lebih baik lagi dari sebelumnya. Sehingga para pembaca dapat dengan nyaman dalam menyerap hal-hal baik yang coba disampaikan oleh sang penulis.(*)