Warga Mengeluh, Gas Elpiji 3 Kilogram Mulai Langka di Bukittinggi-Agam
Gas elpiji tiga kilogram mulai sulit ditemukan di kawasan Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar)
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Mona Triana
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Gas elpiji tiga kilogram mulai sulit ditemukan di kawasan Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Kelangkaan gas elpiji, membuat warga yang bergantung ke produk tersebut menjadi kebingungan.
Bahkan, isu kelangkaan ini juga sempat gaduh di sosial media Bukittinggi-Agam.
Seorang warga di Belakang Balok, Yarti (47) mengaku sulit menemukan gas elpiji selama sepekan terakhir.
Baca juga: POPULER SUMBAR: Progres Jalan Tol Padang-Sicincin dan Pelaku Penggelapan Gas Elpiji Ditangkap
Biasanya, Yarti membeli gas elpiji untuk ukuran tiga kilogram itu sangat mudah. Hampir di setiap kedai hingga pangkalan ada. Namun, kini dirinya mulai kesulitan.
"Kalau untuk gas yang tabungnya 12 kilogram itu (yang besar), masih banyaklah saya lihat. Tapi khusus tiga kilogram ini, mulai agak susah juga sekarang mencarinya," tutur Yarti saat ditemui TribunPadang.com, Jumat (9/6/2023).
Yarti menyampaikan, akibat kelangkaan gas elpiji tiga kilogram itu, dirinya bahkan pernah mendapatkannya dengan harga yang tidak normal dari biasanya.
Baca juga: Pelaku Penggelapan Gas Elpiji di Sawahlunto Ditangkap Polisi saat Kabur ke Padang
"Pernah saya beli gas elpiji tiga kilogram ini, harganya Rp30 ribu-an. Karena butuh, ya dibeli saja," ungkap Yarti.
Lebih lanjut, Yarti menduga ada oknum yang bermain dalam kasus kelangkaan gas elpiji tiga kilogram tersebut.
"Kalau saya duga, ini pasti ada yang bermain. Tak mungkin tiba-tiba langka. Kami harap aparat penegak hukum bisa segera bertindak," pungkas Yarti.
Baca juga: Pasutri yang Curi Tabung Gas Elpiji di Sijunjung Diringkus Polisi
Sementara itu, Direktur PT Nuansa Ngarai Sianok, Febri Zuanda menyebutkan, penyediaan gas elpiji untuk setiap pangkalan hingga kini tak mengalami pengurangan.
Bahkan, Febri Zuanda mengaku jika alokasi penyediaan elpiji itu sudah sesuai dan sama dengan waktu-waktu sebelumnya.
"Kami membawahi 21 pangkalan aktif, alokasinya tetap dan tidak ada masalah. Kenapa bisa hilang ya di peredaran (langka)," tutur Febri Zuanda.
Baca juga: Satu Rumah Seisi Tabung Gas Elpiji di Batang Anai Terbakar, Kapolsek Ungkapkan Objek, yang Terbakar
Kendati demikian, Febri Zuanda tidak diam saja melihat fenomena gas elpiji tiga kilogram yang mulai langkah di Bukittinggi dan Agam tersebut.
Febri Zuanda menerangkan, pihaknya telah melakukan operasi pasar di kawasan Magek Agam, untuk tahap awal mengatasi masalah tersebut.
"Kemarin telah digelar juga operasi pasar, bekerja sama dengan pemerintah nagari dan pangkalan. Untuk menggelar operasi tabung gas murah," pungkas Febri Zuanda.
(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)
BACA BERITA TRIBUN PADANG LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Unik! Peserta Pawai Kemerdekaan di Bukittinggi Tampil ala Soekarno-Hatta Naik Becak Motor |
![]() |
---|
Terungkap! Daerah dengan Inflasi Tertinggi di Sumbar Juli 2025, Bukan Padang atau Bukittinggi |
![]() |
---|
Kostum Hantu dan Gaun Princes Menarik Minat Masyarakat Saat Pawai Kemerdekaan di Bukittinggi |
![]() |
---|
Kisah Fathur, Eks Afiliasi JI Sumbar yang Buka Usaha Jual Beli Mobil Bekas setelah Kembali ke NKRI |
![]() |
---|
Cuaca 7 Kota di Sumatera Barat Senin 18 Agustus 2025 Berawan, Hanya Padang Hujan Ringan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.