Kabupaten Solok
Merayakan Hari Kenanekaragaman Hayati Sedunia dari Hutan Tropis Saniangbaka Solok
Setiap tanggal 22 Mei diperingati sebagai hari Keanekaragaman Hayati Sedunia atau International Day for Biological Diversity.
Penulis: Nandito Putra | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Setiap tanggal 22 Mei diperingati sebagai hari Keanekaragaman Hayati Sedunia atau International Day for Biological Diversity.
Hari peringatan itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan menumbuhkan kecintaan terhadap keanekaragaman hayati atau biodiversitas di bumi.
Sebagai salah satu nagari yang berbatasan langsung dengan Suaka Margasatwa Barisan, sejumlah anak muda di Nagari Saniangbaka, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, punya cara tersendiri dalam menjaga keanekaragaman hayati yang ada di hutan mereka.
Mereka secara swadaya mengelola kelompok sadar wisata atau Pokdarwis yang diberi nama Tangaya Saniangbaka.
Melalui kelompok tersebut, mereka rutin memantau flora dan fauna di hutan yang terletak di pinggir Nagari Saniangbaka.
Baca juga: Peserta Latsitardanus di Kota Solok Gotong Royong Bersihkan Saluran Irigasi di Kelurahan IV Suku

Salah satu cara agar pemantauan di hutan berlangsung rutin, kelompok Tangaya Saniangbaka menyediakan trip jelajah hutan bagi warga yang ingin mengenal lebih dekat keanekaragaman hayati di hutan hujan tropis SM Barisan.
Ketua Pokdarwis Tangaya Saniangbaka, Eldo Askhia, mengatakan perlu melibatkan komunitas dan masyarakat lokal untuk menjaga hutan agar tetap lestari.
"Saniangbaka punya hutan yang masih asri, dengan adanya kelompok ini saya berharap supaya keberlangsungan ekosistem di sini tetap terjaga," kata Eldo, Kamis (18/5/2023).
Tuan Rumah bagi Rafflesia Arnoldiii
Hutan Saniangbaka merupakan tuan rumah bagi flora endemik Rafflesia Arnoldii. Sebaran bunga raksasa ini cukup banyak si Saniangbaka dan mekar hampir sepanjang tahun.
Baca juga: Tingkatkan Kapasitas, Puluhan Kader Posyandu se-Kota Solok Ikuti Training Pemenuhan Gizi untuk Bayi
Sepanjang tahun 2022 saja, ada 24 bunga rafflesia yang berhasil mekar sempurna di hutan Saniangbaka.
Selain rafflesia Arnoldii, di hutan tersebut juga masih banyak dijumpai ragam jenis jamur dan anggrek.
Menurut Eldo, ekosistem hutan di Saniangbaka tergolong masih alami. Meski ada beberapa ladang warga di dekat hutan, keberadaannya belum mencapai taraf merusak kawasan.
Eldo mengatakan walaupun hutan nagari ini berada di kawan Areal Penggunaan Lain (APL), masyarakat Saniangbaka tetap bijak dalam mengelola hutan.
Kegiatan penebangan pohon, kata Eldo, adalah pantangan yang tak boleh dilanggar. Ia mengatakan akan ada sanksi secara adat ketika ada masyarakat yang menebang pohon sembarangan.
Baca juga: Fakta di Balik Penemuan Rafflesia di Pauh Padang, Ardi Andono: Sengaja Dipindahkan

Warga Lembah Gumanti Solok Sambut Baik Samsat Nagari Alahan Panjang, Permudah Akses Bayar Pajak |
![]() |
---|
Gubernur Sumbar Resmikan Samsat Nagari Alahan Panjang, Bayar Pajak Tanpa Perlu ke Pusat Kabupaten |
![]() |
---|
Pemkab Solok Selatan Bersama Baznas Sosialisasikan Pengelolaan Zakat ke UPZ Nagari |
![]() |
---|
Menjahit Asa dari Ujung Jarum: Potret Tukang Sol Sepatu di Gang Kecil Pasar Alahan Panjang Solok |
![]() |
---|
Satlantas Polres Solok Gelar Baksos dan Anjangsana, Sambut HUT Lalu Lintas ke-70 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.